REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PP-PA) Yohana Yembise mengatakan jumlah kasus kekerasan seksual terhadap anak mengalami peningkatan.
"Oleh karena itu, seluruh orang tua agar meningkatkan kewaspadaan dan perhatian terhadap anak," kata Yohana Yembise saat mengunjungi rumah korban pembunuhan anak perempuan yang jasadnya ditemukan dalam kondisi dibuang dalam sebuah kardus di kawasan Kalideres, Jakarta Barat, Rabu (7/10).
Dia mengatakan, peristiwa yang menimpa bocah perempuan korban pembunuhan tersebut bisa terjadi di mana saja di seluruh Indonesia.
"Karena itu orang tua agar lebih berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan terhadap anaknya, terutama di era perkembangan teknologi dan keberadaan internet yang banyak disalahgunakan seperti saat ini," katanya.
Sementara itu, kata dia, Kementerian PP-PA tengah merancang instrumen perlindungan anak. Salah satu instrumen tersebut, kata dia, berkoordinasi dengan sekolah-sekolah agar memerhatikan hak dan tumbuh kembang anak, serta melindungi mereka dari kekerasan.
Ia juga akan membuat standar operasional prosedur (SOP) yang akan disebarluaskan dan diterapkan di seluruh sekolah di Indonesia.
"Kita semua harus memastikan bahwa dalam perjalanan anak dari rumah ke sekolah harus aman, dan dari sekolah ke rumah anak pun harus aman," katanya.
Sementara itu, kasus pembunuhan keji menimpa seorang anak perempuan berusia sembilan tahun berinisial PNF. Jasad bocah periang yang sehari-hari tinggal di kawasan Kalideres Jakarta Barat itu ditemukan warga dalam sebuah kardus, dengan kondisi tanpa busana.
Hasil penyelidikan yang dilakukan Polda Metro Jaya mengindikasikan korban juga mengalami kejahatan seksual sebelum dibunuh dan dibuang jasadnya.