REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Meski Sriwijaya FC gagal menggelar pertandingan leg kedua babak semifinal Piala Presiden di rumahnya, Stadion Jakabaring, Pelembang, hal itu tak menyurutkan tekad tim tersebut. Laskar Wong Kito ingin Stadion Manahan Solo, Ahad (11/10) menjadi saksi kemenangan atas Arema Cronus yang menjadi lawannya.
Pelatih Sriwijaya FC, Benny Dollo. menegaskan, meski bermain di tempat netral timnya tidak menganggapnya sebuah masalah. Justru perpindahan home base menjadi motivasi tersendiri bagi timnya untuk tampil habis-habisan. Benny Dollo mengingatkan kepada anak asuhnya, jika mereka bisa menahan Singo Edan di Malang, maka di Solo sudah seharusnya bisa menang.
"Kami harus terima kenyataan ini, sebagai konsekuensi dampak dari kabut asap. Dimanapun kami bertanding kami selalu siap dan selalu ingin menang," ujar pria yang biasa disapa Bendol itu.
Tidak hanya itu, Bendol juga tidak mempermasalahkan pendukung Arema yang bakal mendominasi seisi stadion. Memang diakuinya, suporter merupakan pemain ke-12 yang memberikan energi tambahan. Bendol hanya berharap para pemainnya tidak terpengaruh dengan efek banyaknya pendukung tim lawan.
Dengan demikian Bendol meminta agar para pemainnya bermain maksimal dengan memanfaatkan peluang yang ada. Pelatih yang pernah menangani Persija Jakarta itu percaya kualitas materi pemainnnya tidak kalah dengan para pemain Arema.
Menjamu Singo Edan, Bendol bakal menerapkan skema 4-4-2 yang bisa bertransformasi menjadi 4-3-3, dengan mengandalan trio Titus Bonai, TA Mushafry, dan Patrich Wanggai (BMW) di lini depan. Dengan ketiga penyerangnya itu, ia yakin Laskar Wong Kito bakal merepotkan pertahanan Arema Cronus.
Namun Bendol juga meminta agar anak asuhnya menjaga pertahanan dengan ketat, apalagi Singo Edan membutuhkan kemenangan untuk bisa melaju ke babak fina. "Jangan sampai kesempatan ini hilang, kami harus fokus untuk lolos ke final," tutur Bendol.
Sementara itu meski bermain di tempat netral, Arema Cronus tetap harus waspada. Sebab, asuhan Joko Susilo dibayangi rekor buruk jika mereka bermain di Stadion Manahan Solo. Dari tujuh kali melakoni laga di stadion tersebut, skuat Singo Edan tercatat mengalami lima kekalahan.
Bahkan dua dari lima kekalahan tersebut diterima saat mereka meladeni Sriwijaya FC. Kekalahan itu terjadi di Final Piala Indonesia 2010 dan Semifinal Inter Island Cup 2012. Sedangkan pada semifinal Inter Island Cup 2012 mereka juga menyerah 0-1 dari Laskar Wong Kito di stadion yang sama.
Dengan catatan yang kurang apik itu, Manajer Arema Cronus, Ruddy Widodo menginginkan para penggawa Singo Edan saat ini menghapus kenangan pahit tersebut. Justru Ruddy Widodo memintan catatan buruk tersebut menjadi cambuk bagi pasukan Joko Susilo. Ruddy optimistis meski mereka membutuhkan kemenangan, Cristian Gonzales dan kawan-kawan bisa mewujudkan ambisi besar tersebut. "Kami dituntut menang, dan kami juga memiliki catatkan buruk di Manahan, tapi kami yakin bisa lolos ke babak final," kata Ruddy seperti dikutip dari laman Arema.
Melakoni laga tandang di Stadion Manahan Solo, Arema Cronus hanya membawa 20 pemainnya. Pelatih Arema Cronus, Joko Susilo memastikan ke-20 pemain tersebut siap diturunkan menghadapi Sriwijaya FC.
Tak ada kejutan di skuat yang dibawa Arema dalam tur Jawa Tengah kali ini. Dalam rombongan tak tampak tujuh orang pemain, yakni Achmad Kurniawan, Utam Rusdiana, M Yusuf, Junda Irawan, Dio Permana, Nanda Bagus dan Gilang Ginarsa.
Demi melancarkan keran golnya, pria yang disapa Gethuk itu memusatkan latihan anak asuhnya pada masalah penyelesaian peluang, dengan harapan tidak ada pemain yang menyia-nyiakan peluang yang didapatkan di depan gawang. Sebab jika ada peluang yang tak bisa dimanfaarkan kemungkinan besar Arema akan tersingkir dari ajang Turnamen Piala Presiden. Hal itu disebabkan ia memprediksi Sriwijaya FC bakal bertahan seperti di Kanjuruhan pekan lalu.
20 pemain yang diboyong tim pelatih Arema ke Solo untuk menantang Sriwijaya FC:
Kiper: Kurnia Meiga, Kadek Wardhana
Bek: Fabiano Beltrame, Purwaka Yudhi, Suroso, Hasyim Kipuw, Johan Alfarizie, Benny Wahyudi
Gelandang: Hendro Siswanto, I Gede Sukadana, Juan Revi, Oky Derry, Ferry Aman Saragih, Dendi Santoso, Arif Suyono, Morimakan Koita, Lancine Kone
Penyerang: Cristian Gonzales, Samsul Arif, Sunarto