REPUBLIKA.CO.ID, NAYPYITAW -- Pemerintah Myanmar telah menandatangani kesepakatan gencatan senjata dengan delapan kelompok etnis bersenjata. Penandatangan di ibukota Naypyitaw tersebut merupakan puncak dari dua tahun pembicaraaan damai.
Seperti dilansir BBC News, Kamis (15/4), penandatanganan tak langsung menghentikan konflik aktif. Namun pemerintah berharap, ini akan menjadi langkah awal untuk penyelesaian konflik politik abadi.
Sayangnya kelompok pemberontak paling aktif tak ikut dalam kesepakatan. Sementara tujuh dari 15 kelompok telah terlibat dalam negosiasi. Diantara yang tak ikut penandatanganan adalah kelompok the United Wa State Army (UWSA) dan the Kachin Independence Organisation (KIO), di mana Kachin Independence Army (KIA)nya menguasai wilayah timur laut Kachin.
Awal pekan ini, semua kelompok penandatangan telah dihapus dari daftar asosiasi yang melanggar hukum oleh pemerintah.