Sabtu 17 Oct 2015 16:55 WIB

BMKG Deteksi Delapan Titik Api di Riau

Titik Api (ilustrasi)
Foto: Istimewa
Titik Api (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pekanbaru mendeteksi delapan titik api di dua kabupaten di Provinsi Riau pada Sabtu pagi. "Delapan titik api tersebut berada di Kabupaten Kepulauan Meranti dan Siak," kata kepala BMKG Pekanbaru Sugarin di Pekanbaru.

Titik api yang mengindikasikan adanya kebakaran lahan dan hutan itu dengan tingkat kepercayaan di atas 70 persen. Kabut asap tipis juga masih terpantau di sejumlah daerah di Riau. Di Pekanbaru jarak pandang berkisar antara 1.200 meter, Rengat Kabupaten Indragiri Hulu 1.000 meter, Dumai 2.500 meter dan Pelalawan 700 meter.

Sementara itu, berdasarkan pencitraan Satelit Terra dan Aqua pada Sabtu pukul 05.00 WIB tersebut, secara keseluruhan terdapat 85 titik panas yang terpantau di Pulau Sumatera.

Titik panas terbanyak masih terpusat di Sumatera Selatan dengan 74 titik. Selanjutnya Riau sembilan titik (delapan diantaranya dipastikan titik api), serta Jambi dan Kepulauan Riau masing-masing satu titik panas.

Keberadaan titik panas di Sumatera menurun drastis dibandingkan pada Jumat lalu (16/10) yang sempat mencapai 769 titik panas yang menyebar di delapan provinsi di Pulau Sumatera pada Jumat Pagi.

Titik panas terbanyak terpantau di Sumatera Selatan dengan 537 titik, Jambi 97 titik, Lampung 38 titik, Bangka Belitung mencapai 64 titik, Kepulauan Riau satu titik, Bengkulu tujuh titik dan Sumatera Utara tiga titik.

Upaya pemadaman kebakaran lahan dan hutan di Sumatera dan Kalimantan terus dilakukan.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho melalui keterangan pers tertulis menjelaskan saat ini terdapat 32 helikopter serta 22 ribu personel yang melakukan upaya pemadaman di Sumatera Selatan, Jambi, Kalimantan Tengah dan Riau.   

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement