Sabtu 17 Oct 2015 17:12 WIB
Insiden Aceh Singkil

MUI: Justru Orang Islam yang Mati Ditembak

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Ilham
 Wasekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Tengku Zulkarnain.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Wasekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Tengku Zulkarnain.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wasekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnain mengatakan, dalam konflik yang meletus di Aceh Singkil kemarin akibat pembangunan gereja tak berizin, justru ada umat Islam yang meninggal ditembak oknum dari pihak Nasrani.

"Jadi korban malah ada di kami, umat Islam. Tembakan berasal dari undung-undung," katanya, Sabtu, (17/10).

Sebenarnya yang mati justru orang Islam di Aceh, Singkil. Namun mengapa umat Kristen banyak yang mengungsi melarikan diri.

"Mungkin mereka takut umat Islam akan membalas dendam. Padahal dalam sejarah tak ada orang Aceh Islam yang suka membunuh umat lain, jadi mengapa harus mengungsi," ujar Tengku.

Saat ini, kata dia, kepolisian sedang menyelidiki senjata yang digunakan untuk menembak umat Islam tersebut. Dugaan polisi senjata rakitan untuk memburu babi. "Kita tak boleh spekulatif. Tunggu saja keterangan dari hasil investigasi kepolisian," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement