REPUBLIKA.CO.ID, BEERSHEBA -- Satu tentara Israel tewas sementara 11 orang lainnya termasuk empat tentara terluka dalam serangan di sebuah terminal bus di Israel selatan. Polisi setempat mengatakan serangan tersebut adalah penembakan dan penusukan.
Seperti diberitakan Al Jazirah, Senin (19/10) setelah serangan pada Ahad malam tersebut, polisi menembaki dua orang di terminal Beersheba dan menewaskan seorang warga Palestina yang diduga sebagai penyerang. Tindakan polisi ini juga melukai seorang pria asal Eritrea dan kini dalam kondisi kritis. Tidak jelas apakah kedua orang yang ditembak tersebut terlibat dalam serangan.
Menurut polisi, penyerang menikam seorang tentara dan mencuri senjata. Penyerang kemudian menembaki kerumunan di terminal bus. Tentara yang menjadi korban tewas sempat dilarikan ke rumah sakit sebelum menghembuskan nafas terakhir.
Serangan tersebut menambah jumlah korban tewas dalam kekerasan yang meletus sejak awal bulan. Sedikitnya 52 warga Palestina dan delapan orang Israel tewas.
Insiden di terminal bus ini tejadi hanya sehari setelah lima warga Palestina ditembak mati selama dugaan serangan penusukan. Tiga dari mereka ditembak di Hebron, Tepi Barat. Palestina membantah kejadian versi polisi, setidaknya di beberapa kasus.
Lonjakan kekerasan ini dipicu oleh serangan Israel ke kompleks al-Agsa akhir bulan lalu. Kekerasan dan protes melawan pendudukan Israel di Masjid Al-Aqsa telah meningkat di seluruh Tepi Barat termasuk Yerusalem Timur dan Jalur Gaza.
Pasukan Israel merespons dengan tindakan keras terhadap demonstran. Mereka menggunakan gas air mata, granat, peluru baja dilapisi karet dan peluru tajam.