Rabu 21 Oct 2015 02:01 WIB

Mesti Melek Teknologi untuk Cegah Kebakaran Hutan

Rep: c05/ Red: Agung Sasongko
Kebakaran Hutan
Kebakaran Hutan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Andi Eka Sakya menyatakan masyarakat perlu lebih melek pada teknologi. Ini dalam rangka penanganan bencana asap agar lebih efektif.

"Sekarang BMKG memiliki sistem Danger Rare System (DRS). Dimana adanya pemetaan pada daerah yang rawan terbakar," ujarnya dalam diskusi di Jakarta, Selasa (20/10). Jika indikatornya berwarna merah, kata dia, daerah tersebut terkategori rawan terbakar. Andi menyatakan DRS bisa dibuka melalui situs web BMKG.

Dirinya berharap agar masyarakat bisa memfollow up lebih lanjut. Yakni jika sudah ada daerah rawan terbakar, bisa dilakukan tindakan tanggap bencana. Misal bersama sama pemerintah mencegah agar tak terjadi kebakaran di sana.

"Sayangnya di tengah masyarakat masih banyak yang kurang melek teknologi. Jadi adanya DRS belum berperan signifikan," kata dia.

Selain itu yang tak kalah penting juga tindakan dari aparat. Misal sudah terdeteksi ada kebakaran, mestinya langsung bergerak cepat. Sebab posisi BMKG dalam penyediaan teknologi DRS sebatas supporting system. Namun yang utama kebijakan penindakan tetap di tangan aparat.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement