Jumat 23 Oct 2015 01:00 WIB

Sosiolog UGM Sarankan Presiden Pimpin Langsung Penanganan Asap

Rep: Yulianingsih/ Red: Nur Aini
Presiden Jokowi berbincang dengan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo saat meninjau lokasi kebakaran hutan di OKI, Sumsel.
Foto: Setkab
Presiden Jokowi berbincang dengan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo saat meninjau lokasi kebakaran hutan di OKI, Sumsel.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sosiolog UGM, Arie Sujito menilai secara teknis pemadaman kebakaran hutan di 10 provinsi yang memiliki lahan gambut sulit dilakukan. Pemadaman secara masif hanya bisa dilakukan jika hujan turun.

"Negara harus lebih intensif memobilisasi sumber daya melalui deklarasi bencana kemanusiaan ini. Semua pihak harus ikut serta dalam upaya kemanusiaan dan ini harus dipimpin langsung oleh presiden," katanya.

Menurutnya, tidak ada kata terlambat untuk bencana kemanusiaan. Karena itu, UGM mendorong negara untuk memprioritaskan penanganan korban asap ini melalui deklarasi bencana kemanusiaan tersebut. Ia menilai dampak dari bencana ini bisa dirasakan hingga 5-10 tahun ke depan.

"Meski begitu negara tidak bisa berhenti hanya dengan deklarasi semata, tetapi harus disertai langkah cepat penanganannya dan itu harus presiden langsung," katanya.

Menurutnya, banyak sumber daya yang belum dikerahkan untuk penanganan bencana tersebut. "Negara ini banyak duit, hanya tinggal bagaimana pemimpin segera melaksanakan penanganan secara cepat agar semua pihak ikut bergerak," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement