REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kepala Polrestabes Bandung Kombes Pol. Angesta Romano Yoyol mengimbau pengendara Gojek dan tukang ojek pangkalan di Kota Bandung, Jawa Barat, untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat dengan tidak berselisih atau bertengkar di jalanan.
"Saya berharap masing-masing pihak dapat saling menjaga keamanan dan menahan diri," kata Kapolrestabes saat menggelar pertemuan dengan tukang ojek pangkalan Bunderan Cibiru di markas Polsek Panyileukan, Kota Bandung, Kamis (22/10).
Pertemuan Kapolrstabes dengan Paguyuban Angkutan Roda Dua Bandung itu terkait adanya pengendara Gojek yang menjadi korban pengeroyokan di Jalan Manisi, Cibiru. Yoyol mengaku prihatin adanya insiden pengeroyokan pengendara gojek yang diduga oleh beberapa tukang ojek.
"Terus terang saya sangat prihatin atas kejadian pengeroyokan ini," katanya.
Pertemuan itu, tukang ojek menyampaikan tuntutan keberatan beroperasinya Gojek dengan alasan yakni Gojek tidak punya etika melewati pangkalan seenaknya, keberadaan Gojek merugikan, dan minta Gojek dibubarkan.
Terkait tuntutan itu, polisi secepatnya melakukan pertemuan terpisah dengan pihak ojek pangkalan dan Gojek untuk menemukan solusinya. "Janji akan menindaklanjuti permasalahan ini," kata Kapolrestabes.
Sebelumnya, dilaporkan puluhan orang menganiaya empat pengendara Gojek di kawasan Bunderan Cibiru, Kamis (22/10), hingga menyebabkan korban mengalami luka serius dan mendapat perawatan medis di rumah sakit.