REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  -- Pelaksana Tugas (Plt) Wakil Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johan Budi SP membantah pihaknya menawari Patrice Rio Capella untuk menjadi justice collaborator. Sebelumnya, disebutkan kuasa hukum mantan Sekjen Partai Nasdem tersebut, penyidik KPK menawarkan hal tersebut.

"Perlu kami jelaskan bahwa seseorang menjadi justice collaborator itu karena effort dari seseorang tersangka itu atau siapa pun, jadi bukan atas permintaan. Soal PRC sampai saat ini, saya belum mendengar apakah yang bersangkutan mengajukan sebagai justice collaborator ataukah tidak," kata Johan kepada para wartawan, Jumat (23/10) malam.

Ia sendiri menyebutkan saat ini Patrice Rio Capella telah ditahan KPK terkait dugaan menerima suap dalam kasus dugaan dana bansos yang ditangani Kejaksaan Tinggi Medan atau Kejaksaan Agung.

Penahanan tersebut menurutnya sudah memenuhi alasan penyidik baik secara subjektif maupun objektif, pasca pemeriksaan kepada Rio selama sembilan jam.

Sebelumnya, kuasa hukum Rio, Maqdir Ismail setelah penahanan atas kliennya mengatakan sempat ada permintaan untuk menjadi justice collaborator. Namun permintaan tersebut masih dipertimbangkan mengingat pihaknya merasa semua informasi telah diberikan tanpa ada yang ditutupinya.

Rio sendiri ditahan di rumah tahanan C1 KPK setelah menjalani sembilan jam pemeriksaan sampai pukul 18.20 WIB. Ia yang keluar gedung KPK mengenakan rompi orange khas tahanan KPK langsung masuk ke Rutan KPK tanpa berkomentar apapun.