REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak terima dianggap melecehkan TNI karena meminta bantuan prajurit TNI untuk membawa sampah ke Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat beberapa waktu lalu.
Menurut Basuki, selama ini TNI selalu membantu pemerintah karena TNI merupakan aparat negara yang siap membantu dalam kondisi darurat.
"Kalau gitu suruh TNI bantu kami bersihin Ciliwung apa ngelecehin TNI juga? TNI tuh selalu turun ketika situasi darurat," katanya usai menghadiri acara Jakarta Fashion Week 2016 di Senayan City, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (24/10).
Ahok mengaku tidak ada maksud melecehkan TNI dari ucapannya karena ia beranggapan TNI bisa membantu. Ia pun menyamakan bantuan TNI mengangkut sampah ke Bantargebang Bekasi seperti TNI membantu pemerintah pusat mengatasi bencana asap di Sumatra dan Kalimantan.
"Sekarang yang ngatasin asap siapa, TNI bukan. Kenapa nggak bilang ngehina TNI suruh ngurusin asap," ujarnya.
Mantan Bupati Belitung Timur ini juga tidak takut jika dilaporkan karena ucapannya karena ia menyakini tak ada unsur penghinaan dari ucapannya tersebut.
Sebelumnya, Forum Komunikasi Putra Putri TNI/Polri (FKPPI) dan Pemuda Panca Marga (PPM) berniat melaporkan Ahok, ke Polisi jika tidak meminta maaf atas pernyataannya. Mereka menilai pernyataan Ahok mengirim tentara untuk mengantar sampah ke Bantargebang, Bekasi melecehkan.
Menurutnya TNI merupakan alat negara di bidang ketahanan untuk menjaga keutuhan negara. Karenany, mereka mendesak Ahok untuk meminta maaf atas ucapannya tersebut.