REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koordinator Advokasi dan Investigasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA), Apung Widadi, mengapresiasi pembukaan rekening gotong-royong PDIP pada Selasa (20/10). Namun dalam pelaksanaannya akan menghadapi banyak kendala dan tantangan.
"Itu perlu diapresiasi. Tapi, membuat rekening itu mudah, yang sudah itu membuatnya transparan dan akuntabel," kata Apung, Sabtu (24/10).
Transparan dalam arti mereka yang menyumbang ke PDIP itu akan mendapatkan apa, sedangkan akuntabel menyangkut pertanggungjawabannya ke publik.
"Mempengaruhi orang untuk bisa terlibat, berkontribusi pendanaan ke partai, itu yang susah," katanya.
Ia membagi dalam dua kategori terkait akuntabilitas rekening gotong royong PDIP, yakni vertikal dan horizontal. Akuntabilitas vertikal relatif lebih mudah dengan melibatkan akuntan publik untuk melakukan audit setiap dana yang masuk. Adapun akuntabilitas horizontal menyangkut dana yang diarahkan untuk program-program kegiatan kepartaian.
Untuk menjawab tantangan itu, selayaknya PDIP membarenginya dengan penekanan satu pintu rekening. Hal tersebut untuk meminimalisasi munculnya persaingan antar kader.
"Satu pintu, jadi biar persaingan kaderisasinya juga bagus. Jangan menyumbang melalui ketum atau sekjen, ya sudah satu pintu rekening itu," ujarnya.
Saat mengumumkan pembukaan rekening gotong royong, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto telah mengumumkan nomor rekening bagi kader PDIP atau masyarakat yang hendak memberikan sumbangan, yakni Bank BRI 10-000-888-999 An PDI Perjuangan Cabang KCK Sudirman, Jakarta dan Bank BCA 206 888 999 1 An PDI Perjuangan Cabang KCU MH Thamrin, Jakarta.