Ahad 25 Oct 2015 10:22 WIB

Ridwan Kamil: Bobotoh Jangan Sweeping-Sweeping

Rep: c01/ Red: Bilal Ramadhan
 Amanat Wali Kota Bandung Ridwan Kamil sebelum keberangkatan Bobotoh di depan Gedung Sate, Jl Diponegoro, Kota Bandung, Ahad (18/10).  (Republika/Edi Yusuf)
Amanat Wali Kota Bandung Ridwan Kamil sebelum keberangkatan Bobotoh di depan Gedung Sate, Jl Diponegoro, Kota Bandung, Ahad (18/10). (Republika/Edi Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pawai kemenangan Persib akan diselenggarakan pada Ahad (25/10) siang ini dengan rute Kota Baru Parahyangan-Tegalega. Untuk mengantisipasi kemacetan, Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil mengimbau agar Bobotoh tidak ikut konvoi dalam pawai kemenangan Persib.

Tokoh yang kerap disapa Emil ini mengatakan, berdasarkan instruksi yang diberikan Polda Jawa Barat, Bobotoh diimbau untuk tidak mengiringi pawai kemenangan Persib dengan konvoi. Pasalnya, berdasatkan pengalaman pawai tahun lalu, konvoi Bobotoh menyebabkan kemacetan total di Kota Bandung.

Maka itu, Ridwan meminta agar para Bobotoh menyambut kedatangan pawai dari sisi jalan saja. "Polda menginstruksikan Bobotoh jangan ikut konvoi karena bikin macet. 'Dadah-dadah' saja di pinggir jalan," terang Ridwan saat ditemui di Alun-Alun Bandung pada Ahad (25/10).

Ridwan menambahkan, saat ini persiapan pengamanan penyelenggaraan pawai kemenangan Persib sudah dilakukan. Persiapan tersebut, lanjut Ridwan, melibatkan kepolisian dari Polda Jawa Barat, Polres Bandung Barat, Polres Cimahi dan Polrestabes Bandung. "Sudah gladi resik tadi malam," lanjut Ridwan.

Terkait penyelenggaraan pawai kemenangan Persib, Ridwan juga kembali mengingatkan agar warga, termasuk Bobotoh, menaati peraturan yang berlaku. Ridwan tidak ingin ada warga yang melakukan pelanggaran lalu lintas, merugikan orang lain, dan melakukan hal-hal negatif lain.

"Tidak boleh sweeping-sweeping!" tegas Rodwan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement