REPUBLIKA.CO.ID, LANGKAT -- Banjir yang melanda Kecamatan Tanjungpura, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara belum juga surut di mana ratusan rumah masih terendam akibat meluapnya Sei Batang Serangan termasuk banjir rob dari laut juga melanda kawasan itu.
"Air belum juga surut pemukiman warga masih terendam," kata Kepala Wilayah Kecamatan Tanjungpura Surianto di Tanjungpura, Ahad (25/10).
Surianto menjelaskan ada 600 rumah yang sekarang ini terkena banjir bertambah dari semalam sekitar 100 rumah dan yang terparah yakni mereka yang bermukim di pinggiran sungai karena ketingian air mencapai satu meter. "Walaupun banjir sudah menggenangi pemukiman penduduk di beberapa desa seperti Pematang Cengal Barat, Pematang Cengal, Paya Perupuk, Baja Kuning, Pekubuan, namun warga belum ada yang mengungsi," katanya.
Warga masih terus bertahan di kediamannya masing-masing, walaupun hingga sekarang ini air belum juga surut. Surianto menambahkan bantuan dari Pemerintah Langkat melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) juga sudah mulai disalurkan diantaranya 25 kardus mie instan dan 10 kardus air mineral.
"Bantuan ini nantinya akan kita distribusikan ke daerah yang terparah terkena banjir kali ini," katanya.
Pihaknya juga berharap warga korban banjir dapat terus mengantisipasi sewaktu-waktu air kembali naik, untuk itu instansinya juga sudah mendirikan posko di beberapa tempat untuk bisa dimamfaatkan nantinya.
Sementara itu Marlan salah seorang warga yang kediamannya terkena banjir menjelaskan banjir kali ini karena meluapnya Sei Batang Serangan, akibat hujan deras di hulu sungai tersebut. Selain banjir akibat hujan tersebut juga banyak kayu-kayuan yang ikut, sehingga banyak juga warga yang mencari kayu di sekitar aliran Sei Batang Serangan karena turut hanyut dibawa banjir.
Marlan mengakui banjir ini dipastikan agak lama, karena bersamaan dengan naiknya banjir rob dari laut, sehingga air sungai tertahan dan tindak bisa mengalir cepat ke laut, diperkirakan hingga dua hari kedepan.