Senin 26 Oct 2015 13:12 WIB

Sebelas Imigran Bangladesh di Kanim Sukabumi Kabur

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Bilal Ramadhan
Imigran Bangladesh
Foto: asianews
Imigran Bangladesh

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Sebanyak sebelas imigran berkewarganegraan Bangladesh melarikan diri dari ruang detensi Kantor Imigrasi (Kanim) Kelas II Sukabumi. Mereka kabur dengan menjebol teralis besi yang ada di jendela ruang detensi imigrasi.

"Sebelas imigran yang kabur merupakan kelompok Bangladesh,’’ ujar Kepala Subseksi Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian (Wasdakim) Kantor Imigrasi Kelas II Sukabumi Whisnu Galih Priawan kepada wartawan di kantornya Senin (26/10).

Mereka melarikan diri secara bersama-sama pada Ahad (25/10) dini hari sekitar pukul 03.00 WIB dan 04.00 WIB.Para imigran ini terang Whisnu merupakan korban kapal terdampar di Perairan Cidaun, Kabupaten Cianjur pada 23 September 2015 lalu.

Belasan imigran ini awalnya akan menyeberang ke Australia. Sebenarnya, pada awal penampungan ada 12 orang imigran warga negara Bangladesh namun satu orang berhasil melarikan diri lebih dulu.

Pada saat melarikan diri ujar Whisnu, ada sebanyak enam orang petugas jaga di Kantor Imigrasi Sukabumi. Namun, diduga ke sebelas imigran ini berhasil kabur dengan melalui pagar belakang kantor imigrasi.

"Mereka kabur diduga karena sudah terlalu lama dan tidak nyaman di ruang penampungan,’’ terang Whisnu.

Padahal, imigrasi sudah memberikan pasokan logistik kepada para imigran selama menunggu proses penempatan ke tempat yang lebih baik. Kejadian ini ujar Whisnu sudah dilaporkan ke Imigrasi pusat dan Kanwil di Bandung.

Selain itu Imigrasi juga sudah melakukan pengejaran dan penyisiran ke sejumlah tempat bersama pihak kepolisian untuk mencari ke sebelas imigran. Namun hingga kini belum berhasil menemukan keberadaan para imigran. Saat ini ungkap Whisnu di ruang detensi imigrasi Sukabumi tersisa enam orang imigran yang berasal dari India dan Pakistan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement