REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Indonesia dan Malaysia menjalin kerja sama promosi dan pengembangan Islamic tourism atau pariwisata syariah guna mengoptimalkan potensi masing-masing di sektor tersebut.
"Bagian dari promosi pariwisata di Indonesia salah satunya adalah pariwisata syariah. Poin pentingnya adalah pemasaran dan langkah ini merupakan kerja sama promosi," kata Staf Ahli Kementerian Pariwisata Indonesia Syamsul Lussa pada 'Joint Seminar on Islamic Tourism', di Bandung, Senin (26/10).
Ia mengatakan, Indonesia memiliki potensi bisnis dalam produk wisata syariah untuk dipromosikan seperti hotel, agen perjalanan, restoran dan spa yang berbasis syariah. Hal ini pun sudah dilakukan oleh pariwisata Malaysia guna menarik kunjungan ke negeri jiran itu.
Menurut Syamsul, Indonesia dan Malaysia memiliki potensi pariwisata yang hampir sama dan bila dikembangkan melalui kerja sama, tingkat kunjungan akan signifikan. Sebagai kawasan serumpun, kedua negara itu sangat memungkinkan untuk melakukan kolaborasi pengembangan pariwisata.
Kerja sama itu pun disambut baik Menteri Pariwisata Malaysia YB Datuk Mas Ermieyanti yang turut hadir dalam acara tersebut. "Banyak potensi besar di pasar dunia yang kita miliki. Ini kerja sama yang baik mempromosikan Islamic di Malaysia dan Indonesia ke tingkat dunia," kata Menteri Pariwisata Malaysia Ermieyanti.
Ia menyebutkan melalui kerja sama itu Malaysia dan Indonesia mampu meningkatkan promosi pariwisata muslim dan memberi contoh negara-negara islam lain di industri pariwisata. Menurut Global Muslim Travel Index pada tahun 2014, Malaysia berada di peringkat teratas sebagai destinasi wisata muslim di dunia dengan kunjungan terbanyak.
Sementara Direktur Umum Islamic Tourism Center Kementrian Pariwisata dan Budaya Malaysia Zulkifly Md Said yang lebih dulu sukses menaikkan pariwisata muslim Malaysia juga berharap kolaborasi itu terjalin optimal. "Malaysia dan Indonesia memiliki destinasi yang amat baik untuk mereka (wisatawan muslim) datangi. Saya sambut sekali kerja sama promosi ini," katanya.
Zulkifly juga mengungkapkan kesuksesan Malaysia tak lepas dari fasilitas bagi wisatawan musilm, di antaranya kemudahan fasilitas seperti mushola, makanan dan hotel berlisensi halal. Indonesia juga telah mempersiapkan destinasi-destinasi unggulannya sebagai Moslem Friendly Destination antara lain Aceh, Sumatra Barat, Pekanbaru Riau, Lampung, Bantaeng, Bandung, DI Yogyakarta, Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Lombok dan Makassar.