Rabu 28 Oct 2015 14:34 WIB

Perdagangan Saham Masih Diwarnai Aksi Jual

Rep: Risa Herdahita/ Red: Nur Aini
Layar menunjukan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta. Republika/Tahta Aidilla.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Layar menunjukan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta. Republika/Tahta Aidilla.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu (28/10), kembali diwarnai aksi jual setelah dibuka melemah 26,67 poin atau 0,57 persen. IHSG turun ke level 4.647,39.

Pelemahan IHSG sudah terjadi sejak perdagangan sehari sebelumnya (27/10). IHSG sempat koreksi 54 poin atau 1,2 persen di penutupan sesi pertama. Koreksi tetap terjadi di akhir sesi dua, meski berhasil mengurangi koreksi dan ditutup hanya melemah 17,653 poin atau 0,37 persen di 4.674,058.

"Aura profit taking kian terasa di perdagangan hari kedua di pekan ini. Pelaku pasar kembali melakukan aksi jual seiring respon negatif terhadap imbas pelemahan bursa saham AS dan Eropa," jelas Analis Saham dari NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada, Rabu (28/10).

Menurutnya, kondisi itu dimanfaatkan pelaku pasar untuk memperbesar volume jual. Tren kenaikan pun terpatahkan dengan maraknya aksi jual itu.

"Dari pergerakan secara teknikal, laju IHSG mencoba bangkit hingga akhir sesi. Sayangnya itu meski belum sampai melampaui penutupan sehari sebelumnya," ungkapnya.

Reza menambambahkan, selain imbas pelemahan bursa saham global, laju IHSG juga terlihat wait and see terhadap hasil rapat FOMC. Hampir mayoritas saham mengalami pelemahan terutama dari sektor properti, industri dasar, dan manufaktur.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement