Kamis 29 Oct 2015 22:28 WIB

Polrestabes Bandung Terus Mediasi Gojek dan Opang

Rep: c01/ Red: Teguh Firmansyah
Pengemudi Gojek.
Foto: Republika/Wihdan
Pengemudi Gojek.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Bandung terus melakukan mediasi antara pengendara ojek pangkalan (opang) dan pengendara ojek berbasis aplikasi, Gojek. Mediasi ini dilakukan sebagai buntut dari bentrokan yang terjadi antara pengendara opang dan Gojek beberapa waktu lalu di kawasan Manisi, Bandung.

Setelah menampung aspirasi para pengendara ojek pangkalan melalui Paguyuban Angkutan Roda Dua Bandung (PAB) pada Senin lalu, Polrestabes kini mengundang pengelola Gojek Bandung untuk duduk bersama.

Dalam kesempatan tersebut, Wakapolrestabes Bandung AKBP Gatot Sujono menyampaikan lima aspirasi dari PAB kepada pengelola Gojek Bandung.

Dalam pertemuan tersebut, kepolisian juga meminta agar pengelola Gojek Bandung dapat bekerjasama dalam menciptakan rasa kondusif bersama. Gatot meminta agar pengelola dan pengendara Gojek tidak mendirikan kamp-kamp khusus Gojek untuk menghindari timbulnya persepsi yang salah dari pengendara opang.

"Perekrutan Gojek juga diharapkan tidak sampai menyebabkan konflik," terang Gatot saat ditemui di Mapolrestabes Bandung pada Kamis (29/10).

Selain itu, Gatot juga menilai selama ini pengendara opang masih memiliki pengetahuan yang terbatas mengenai kinerja Gojek. Oleh karena itu, Gatot mendorong agar pengelola Gojek dapat memberi informasi kepada opang bahwa Gojek tak hanya melayani antar penumpang, tetapi juga makanan dan barang

Ke depan, Gatot mengatakan Polrestabes Bandung akan berupaya untuk mempertemukan pengelola Gojek dan juga PAB yang membawahi opang. Dengan adanya pertemuan di antara kedua pihak, permasalahan dan pergesekan antara opang dan Gojek dapat segera terselesaikan. "Kita akan tentukan nanti waktunya, secepatnya," ungkap Gatot.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement