Senin 02 Nov 2015 10:27 WIB

Perbaiki Hubungan, Jepang dan Korsel Bertemu

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Teguh Firmansyah
Shinzo Abe
Foto: Reuters
Shinzo Abe

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Presiden Korea Selatan Park Geun-hye dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe melangsungkan pembicaraan bilateral resmi pertama mereka pada Senin (2/11). Kedua pemimpin mencoba bergerak maju dari sejarah kelam perang yang telah merusak hubungan antara dua sekutu AS di Asia itu.

Amerika Serikat sebelumnya mendesak Jepang dan Korsel memperbaiki hubungan dalam menghadapi pengaruh Cina yang semakin kuat. Para pejabat Seoul mengatakan tidak ada rencana untuk menggelar konferensi pers bersama setelah diskusi, yang dimulai sekitar pukul 8.00 waktu setempat di Seoul.

Kedua negara telah berjuang untuk menemukan kesamaan setelah penjajahan Jepang atas Korea pada 1910-1945. Salah satu isu utama yakni menyangkut  "perempuan penghibur".  Sebagian besar perempuan Korea dipaksa menjadi pelacur di rumah bordil militer pada masa perang Jepang.

Park mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Asahi Shimbun Jepang pekan lalu, setiap hari mereka berusaha menyelesaikan masalah agar hubungan menjadi lebih baik dengan Jepang.

Korea Selatan mengatakan, pemimpin Jepang telah berulang kali gagal untuk benar-benar menebus kekejaman masa perang. Jepang mengatakan, masalah kompensasi untuk "wanita penghibur" secara hukum diselesaikan oleh perjanjian 1965.  Pada 1993, pemerintah juga telah menyampaikan permintaan maaf secara resmi.

Pertemuan Park-Abe dilakukan setelah konferensi puncak Korea Selatan, para pemimpin Jepang dan Cina pada Ahad.

"Jepang, Cina dan Korea Selatan adalah tetangga, dan karena kita adalah tetangga jadi ada masalah yang sulit di antara kita," kata Abe dalam jumpa pers dengan Park dan PM Cina Li Keqiang.

Eksekutif bisnis Korea Selatan dan Jepang yang bertemu pekan lalu di Tokyo menyatakan harapan bahwa hubungan akan lebih baik. Sehingga hal ini akan meningkatkan perdagangan bilateral yang mulai menurun pada 2011.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement