REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Golkar dinilai baru saja memulai proses islah atau perdamaian setelah berseteru selama hampir satu tahun. Hal itu ditandai dengan digelarnya Silahturami Nasional (Silatnas) Golkar di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar, Slipi, Jakarta Barat pada Ahad (1/11).
Pengamat politik dari lembaga survei Poltracking Indonesia, Agung Baskoro menilai upaya islah yang digelar Golkar tidak berpengaruh pada hasil pilkada nanti. "Sebab Pilkada lebih mengandalkan figur, bukan sokongan partai," ucapnya, Senin (2/11).
Ia juga mengatakan, pada Pilkada, kekuatan figur lebih utama daripada mesin partai. Selama ini, kata dia, telah terbukti di banyak Pilkada partai gagal memberikan sumbangsihnya selain berupa rekomendasi.
Artinya, lanjut dia, islah Golkar di satu sisi patut diapresiasi, namun, dalam konteks pilkada tak memberikan dampak signifikan mendongrak raihan suara kandidat yang diusung Golkar.