REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Musim tanam padi di wilayah Sukabumi mengalami kemunduran pada tahun ini. Hal ini disebabkan oleh masih belum meratanya hujan yang turun di wilayah tersebut.
“Hujan sudah turun, tapi sarana pengairan untuk persawahan masih sulit,” ujar Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kota Sukabumi M Kusoy kepada Republika.co.id, Senin (2/11).
Hujan masih turun sesekali dan curahnya pun belum tinggi. Sehingga, petani di Kota dan Kabupaten Sukabumi belum berani melakukan penanaman padi. mereka akan menanam padi jika sarana pengairannya sudah normal kembali.
Fenomena ini menunjukkan mundurnya musim tanam dibandingkan tahun sebelumnya. Pada kondisi normal, musim tanam dilakukan pada Oktober. Namun hingga awal November, para petani belum juga mulai menanam.
Kondisi serupa juga terjadi di selatan Kabupaten Sukabumi, tepatnya di Kecamatan Surade. “Di selatan Sukabumi belum turun hujan,” ujar Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kecamatan Surade, H Sahlan.
Ketiadaan sarana pengairan membuat petani masih enggan mulai menanam padi. Pasalnya, sebagian besar areal persawahan di selatan Sukabumi adalah sawah tadah hujan. Sehingga, pengairan sawahnya sangat bergantung pada hujan.