Selasa 03 Nov 2015 12:23 WIB

Mayjen Agus Siap Cegah Kebakaran Hutan di Sulawesi

Pangdam VII/Wirabuana Mayjen Agus Surya Bakti.
Foto: TNI AD
Pangdam VII/Wirabuana Mayjen Agus Surya Bakti.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Panglima Kodam VII/Wirabuana Mayjen Agus Surya Bakti meminta kepada semua jajarannya yang berada di wilayahnya untuk mengawasi titik api (hotspot).

"Salah satu permasalahan yang sekarang dialami negeri ini adalah masalah asap. Bukan cuma di Kalimantan di beberapa wilayah di Indonesia juga mengalami permasalahan itu, tapi tidak sehebat yang di Kalimantan," ujar Agus usai parade defile pelepasan dan penyambutan di Lapangan Makodam, Makassar, Selasa (3/11).

Dia mengatakan, permasalahan asap yang terjadi di Kalimantan itu menimbulkan banyak efek dan gangguan terutama pada kesehatan. Sebelum kabut asap menyebar, pihaknya akan mengantisipasinya sejak dini.

Pangdam mengungkapkan di wilayah hukumnya yang meliputi Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Gorontalo, Sulawesi Barat (Sulbar), Sulawesi Tengah (Sulteng), Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Sulawesi Tenggara (Sultra) itu sudah muncul banyak titip api.

"Khusus untuk wilayah yang meliputi Kodam VII Wirabuana ini ada begitu banyak titik api dan ini harus dicegah sebelum terbakar dan menimbulkan kabut asap," katanya.

Suami dari aktris Bella Saphira ini menjadikan pencegahan terjadinya kabut asap sebagai salah satu fokus utamanya dalam memimpin puluhan ribu prajurit tersebut. Dalam waktu dekat akan melakukan pertemuan dengan para Komandan Korem dan Komandan Distrik agar meneruskannya kepada Koramil untuk mengawasi penuh semua titik api tersebut.

Agus yang sebelumnya menjabat sebagai Deputi I Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi Badan Nasional Pencegahan Terorisme (BNPT) menggantikan Mayjen Bachtiar sebagai Pangdam VII/Wirabuana.

Sebelumnya, Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah Sulawesi Selatan Andi Hasbi Nur mengatakan titik api mulai bermunculan di empat kabupaten yaitu Enrekang, Soppeng, Toraja, dan Luwu Timur. "Biasanya di Sulsel jarang terjadi titik api, namun karena El Nino tingkat kekeringan semakin tinggi sehingga begitu ada sedikit gesekan, terjadi percikan api," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement