REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA — Puncak peringatan Hari Pahlawan 2015 di Surabaya akan ditandai dengan ajang Parade Surabaya Juang pada Ahad (8/11) pukul 14.00. Acara tahunan tersebut akan diikuti sekitar 5.000 peserta, mulai dari warga Surabaya hingga komunitas-komunitas pencinta sejarah dari Bandung, Jakarta, Medan, Bali dan Yogyakarta.
Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Surabaya Wiwik Widayati menyampaikan, para peserta akan tampil dengan kostum-kostum bertema perang kemerdekaan. Selain itu, kata dia, yang paling ditunggu-tunggu adalah teatrikal rekonstruksi Perang 10 November.
“Parade Surabaya Juang akan dimulai dari Tugu pahlawan, dan akan berakhir di Taman Surya. Pawai sepanjang 3,3 kilometer ini akan dimulai dengan teaktrikal perang di daerah Viaduk, Tugu Pahlawan, di Alun-Alun Contong, perang heroisme tokoh Madun di Kawasan Siola, dan perang 10 november 1945 di depan Gedung Negara Grahadi, dan berakhir di Taman Surya,” ujar Wiwiek dalam konferensi pers di Kantor Bagian Humas Pemerintah Kota Surabaya, Jumat (6/11).
Wiwiek menyebutkan, sedikitnya akan ada 26 partisipan dari berbagai instansi serta komunitas yang akan turut bergabung dalam rombongan Parade Surabaya Juang. Herry Lentho selaku ketua komunitas surabaya juang menambahkan, teatrikal akan dibantu oleh komunitas pecinta sejarah Roodebrug Soerabaya.
“Nantinya akan ada penyerahan plakat prasasti perang alun-alun contong kepada Pj Wali Kota Surabaya. Serta bendera merah putih kepada tokoh Bung Tomo, dan dilanjut menyanyikan lagu Indonesia Raya, kemudian pemberangkatan parade surabaya juang oleh Pj Wali Kota Surabaya,” Imbuh Herry.
Menurut Herry, ajang yang akan memasuki tahun ketujuh tersebut merupakan upaya menekankan pesan kepada generasi muda bahwa kemerdekaan Republik Indonesia bukan semata-mata pemberian dari Jepang. Namun, merupakan perjuangan dari arek-arek Suroboyo.