REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA -- Usaha rintisan berbasis teknologi (start up) di Amerika terus meningkat. Tak ketinggalan, masyarakat Muslim Amerika juga menggeluti usaha start up dengan menawarkan produk yang selaras dengan nilai-nilai Islami.
Amin Aaser (27), mahasiswa University California Berkeley mengatakan bahwa identitasnya sebagai seorang Muslim menuntunnya untuk membuat aplikasi serial buku Islam untuk anak-anak. Tumbuh sebagai minoritas di Minnesota, Amin sering menghadapi kesulitan untuk memenuhi kebutuhan imannya seperti berpuasa selama Ramadhan dan sulit bergaul dengan teman-temannya.
Ketika memiliki keponakan, Amin tidak ingin keponakannya tersebut menghadapi tantangan yang sama dengan dirinya. "Saya sangat sulit berkomunikasi lantaran identitas saya sebagai Muslim sekaligus menjadi warga Amerika. Sering kali saya merasa kesepian di antara teman-teman saya" kata Amin seperti dilansir Halalfocus.net, baru-baru ini.
Bersama kakaknya, Mohammad Aaser (29), Amin memiliki sebuah ide untuk mengatasi kesenjangan identitas ini. Alhasil, Amin dan kakaknya menciptakan koleksi buku anak-anak untuk usia tiga hingga delapan tahun yang diberi nama Noor Kids.
Aplikasi dibuat menyerupai "Dora the Explorer" dengan jenis karakter yang disesuaikan anak-anak Muslim Amerika. Seri ini dirancang untuk membantu anak-anak Muslim membangun kepercayaan diri terhadap identitas agama. Sejauh ini, Noor Kids telah terjual lebih dari 25 ribu buku.