REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Indonesia Public Institute (IPI), Karyono Wibowo mencurigai ada politisasi hasil audit investigatif terhadap Pertamina Energy Trading Limited (Petral-PES), anak usaha dari PT Pertamina (Persero). Politisasi itu menurut Karyono ingin menyudutkan pihak tertentu.
Sebab, menurut pengakuan Menteri ESDM, Sudirman Said ada pihak ketiga yang bukan manajemen Petral, bukan Pertamina, bukan pemerintah, sangat berpengaruh ikut campur terlibat dalam perdagangan minyak mentah dan BBM. Pihak ketiga itu juga membuat pelaku usaha dalam bidang tersebut mengikuti permainan yang tidak transparan.
"Menteri ESDM jangan politis menyampaikan audit Petral-PES. Kalau mau ungkap sebaiknya jangan setengah-setengah dan harus total. Tidak mungkin tidak ada pejabat-pejabat baik di Pertamina maupun di Pemerintah yang tidak terlibat," ujar Karyono Wibowo saat dihubungi wartawan di Jakarta, Senin (9/11).
Apalagi, kata Karyono, audit Petral-PES menggunakan jasa Auditor dari Luar Indonesia yang tidak kredibel seperti Kormandentha, tidak termasuk dalam auditor big five. "Petral-PES inikan masih ada uang negara. Padahal kita juga punya Auditor Negara seperti BPK," kata dia menjelaskan.