Jumat 13 Nov 2015 23:03 WIB

Menteri Susi: Bisnis Sektor Kelautan Sangat Menjanjikan

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG  --  Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengemukakan banyak bisnis berbasis sektor kelautan yang bisa dikembangkan dan potensinya sangat menjanjikan.

"Indonesia memiliki kekayaan maritim dan potensi bahari yang luar biasa besar. Banyak bisnis potensial yang berbasis pada sumber daya dapat menjadi peluang, seperti industri kelautan, perikanan, pariwisata, industri olahan, industri jasa kelautan dan industri lainnya yang ramah lingkungan," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti di Malang, Jumat (13/11).

Dengan luas laut dan perairan yang mencapai 2/3 wilayah Indonesia atau sekitar 5,8 juta kilometer persegi dan panjang pantai sekitar 97 ribu kilometer, menggambarkan potensi sektor kelautan yang sangat menjanjikan untuk dikembangkan lebih maksimal.

Akan tetapi, kata Susi, kekayaan maritim dan potensi bahari tersebut belum memberikan kontribusi yang nyata bagi perekonomian Indonesia, terutama sebagai sumber devisa negara. Contohnya, pariwisata bahari, sampai saat ini saja devisa dari sektor pariwisata bahari di Indonesia baru mencapai sekitar 1 miliar dolar AS per tahun.

Jika sektor pariwisata mampu mengembangkan potensi tersebut, tentu nilai ekonomi berupa perolehan devisa, sumbangan terhadap produk domestik bruto (PDB), peningkatan pendapatan masyarakat, penciptaan lapangan kerja, dan sejumlah multiplier effects sangatlah besar.

Sudah seharusnya, jika Indonesia menjadikan sektor kelautan dan perikanan sebagai salah satu penggerak utama pembangunan nasional demi kemakmuran masyarakat dan negara.

Lebih lanjut, Susi mengatakan dalam rangka mencapai visi Poros Maritim Dunia dan menghadapi implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan berfokus pada mendorong penguatan industri perikanan nasional.

Upaya itu ditempuh melalui pengambilan kebijakan yang menjamin stabilitas dan berkembangnya usaha perikanan, investasi pemerintah berupa pembangunan infrastruktur, seperti pelabuhan perikanan, cold storage, dan unit pengolahan ikan, serta bantuan kepada masyarakat, khususnya kapal penangkap ikan dan peralatan pengolahan.

Susi mengatakan melalui kebijakan yang telah diambil selama setahun terakhir, khususnya yang berfokus pada pemberantasan illegal fishing, para nelayan telah menikmati peningkatan jumlah tangkapan, kualitas tangkapan yang baik dan waktu melaut yang semakin pendek.

"Dengan meningkatnya pasokan bahan baku di dalam negeri, akan menjamin keberlangsungan industri olahan berbasis ikan dan mendorong kinerja ekspor produk perikanan nasional," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement