Ahad 15 Nov 2015 11:40 WIB
Serangan Teror Paris

Besarnya Simpati Dunia untuk Serangan Paris

Rep: C25/ Red: Nur Aini
Bendera nasional Prancis diproyeksikan ke layar dari Opera House Sydney di Australia, Sabtu (14/11). REUTERS / Jason Reed
Foto: REUTERS / Jason Reed
Bendera nasional Prancis diproyeksikan ke layar dari Opera House Sydney di Australia, Sabtu (14/11). REUTERS / Jason Reed

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Simpati atas serangan Paris mengalir dari penjuru dunia. Berbagai ungkapan bela sungkawa tercurah untuk ratusan korban dalam serangan mematikan tersebut.

Dilansir dari Huffington Post, Ahad (15/11), di kota Paris, ratusan warga bertemu untuk meletakkan bunga, lilin, dan pesan, kepada mereka yang menjadi korban dalam serangan Jum'at (13/11) malam.

Serangan yang secara simultan menghantam sejumlah lokasi di Paris, mengakibatkan sekitar 129 orang tewas dan 352 lebih orang terluka, dengan 99 orang berada dalam kondisi kritis.

"Saya memiliki beberapa teman dari orang-orang yang ditembak. Saya datang ke sini untuk berdoa, bahkan jika saya tidak percaya pada Tuhan sekalipun," kata Julie Furlan (35), warga yang tinggal di lingkungan Bastille.

Di Amerika Serikat, ratusan orang juga berkumpul di sejumlah tempat seperti Taman LOVE dan Washington Square Park, di mana para pejabat mengibarkan bendera Prancis. Sekelompok orang juga menyanyikan lagu kebangsaan Prancis.

"Ada banyak kesedihan, banyak kemarahan dan perasaan tidak berdaya. Itu bisa terjadi di mana saja, sayangnya itu terjadi di Prancis," ujar Valerie L'Huiller (50 tahun).

Di London, ribuan warga berkumpul untuk menunjukkan bela sungkawa dan menunjukkan solidaritas untuk Paris. Tiga warna bendera Prancis diarahkan ke gedung Galeri Nasional, dengan para warga yang mengangkat ponsel, lilin atau korek api di tangan mereka.

Di Australia, warna biru, putih dan merah juga mewarnai Sydney Opera House sebagai dukungan kepada warga Prancis.

Gildas Olympia (32 tahun), warga asal Prancis yang tinggal di Sydney, mengatakan serangan yang menewaskan ratusan orang itu masih meninggalkan trauma.

"Saya tidak percaya itu nyata. Itu sangat gila. Saya dulu tinggal di distrik yang sama dengan serangan itu, jadi saya benar-benar terkejut. Saya masih terkejut, sebenarnya," kata Gildas.  

Baca berita lain:

Satu Pelaku Serangan di Paris Adalah Warga Prancis

Kewaspadaan Pascaserangan Charlie Hebdo tak Selamatkan Paris

Respon Warga Paris pada Serangan Teror Menyentuh Hati

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement