Ahad 15 Nov 2015 14:18 WIB

DPW PPP Romi Khawatir PAW di Daerah

Rep: Agus Raharjo/ Red: Bilal Ramadhan
Ketua umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) M Romahurmuziy (kiri) dan Ketua DPC PPP sekaligus WalikotaTasikmalaya Budi Budiman (kanan) menjawab pertanyaan wartawan usai menghadiri acara silahturahmi seluruh DPC PPP se-Priangan Timur di Pendopo Lama, Tasi
Foto: Antara/Adeng Bustomi
Ketua umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) M Romahurmuziy (kiri) dan Ketua DPC PPP sekaligus WalikotaTasikmalaya Budi Budiman (kanan) menjawab pertanyaan wartawan usai menghadiri acara silahturahmi seluruh DPC PPP se-Priangan Timur di Pendopo Lama, Tasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Forum Silaturahmi DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kubu Romahurmuziy khawatir dengan Pergantian Antar Waktu (PAW) yang akan dilakukan kepengurusan kubu Djan Faridz.

Juru Bicara Forum Silaturahmi DPW PPP kubu Romi, Agus Setiawan mengatakan, pihaknya siap mengadvokasi seluruh anggota DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota yang mendapatkan ancaman PAW. “Ya (ancaman ada), karena mereka (kubu Djan Faridz) bentuk struktural di daerah,” kata Agus saat konferensi pers di Jakarta, Ahad (15/11).

Meskipun, imbuh dia, saat ini kondisi struktural di daerah masih adem-ayem tidak ada keresahan. Namun, usai putusan kasasi MA yang membatalkan SK pengesahan kepengurusan muktamar Surabaya, ada kekhawatiran fenomena PAW terjadi di kepengurusan daerah. Sebab itu, Forum Silaturahmi DPW PPP perlu mengantisipasi dengan persiapan untuk melakukan advokasi.

Sebanyak 33 DPW PPP dari 34 Provinsi ini juga meminta pada pihak terkait untuk tidak menanggapi proses surat-menyurat baik usulan PAW anggota DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota. “Agar tidak memperkeruh dinamika yang berlangsung di tubuh PPP,” tegas Agus.

Forum Silaturahmi juga meminta seluruh keluarga besar PPP untuk tetap tenang, menjaga kekompakan, dan tiak menambah kekeruhan dinamika PPP melalui agitasi, provokasi dan tindakan-tindakan yang berbau kekerasan dan mau menang sendiri.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement