REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Perdana menteri dan beberapa anggota pemerintahan Mesir enggan memberikan kesimpulan menanggapi klaim badan federal Rusia (FSB) mengenai pesawat Airbus yang jatuh di Semenanjung Sinai, Mesir, Sabtu (31/10).
Rusia menyimpulkan pesawat Metrojet jatuh akibat bom. Kesimpulan itu sama seperti hasil kesimpulan AS dan Inggris.
"Pihak berwenang Mesir menegaskan kami tidak mempertimbangkan penyelidikan Rusia dalam investigasi komprehensif," kata Perdana Menteri Sherif Ismail seperti dikutip dari laman Al Arabiya, Rabu (18/11).
Menteri Dalam Negeri Mesir Magid Abdel Ghaffar, berbicara pada konferensi pers yang sama, berjanji jika kesalahan keamanan yang harus disalahkan atas penyebab kecelakaan. Namun dia mengatakan, masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan itu.
"Mengenai bandara Sharm el-Sheikh, ketika kita menemukan telah terjadi penyimpangan keamanan maka ada tindakan yang akan diambil. Tetapi sampai sekarang kami tidak memiliki informasi tentang penyimpangan dalam prosedur pencarian dan keamanan," katanya.
Magid menambahkan pihak berwenang Mesir telah meningkatkan keamanan di semua bandara dan sekarang memeriksa semua tas, penumpang, dan staf dan melakukan operasi keamanan rutin.
(Baca: Presiden Yaman Kembali ke Aden dari Pengasingan)