REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Dua pria batal melakukan perjalanan pesawat dari Chicago ke Philadelphia pekan ini karena berbahasa Arab. Hal ini mencerminkan paranoia yang dipicu oleh aksi penyerangan di Paris 13 November lalu.
Maher Khalil dan Anas Ayyad diberitahu oleh petugas gerbang di Midway bahwa mereka tidak diizinkan ke pesawat. Alasannya, sesama penumpang telah mendengar mereka berbicara bahasa Arab dan taku terbang dengan mereka.
Pada akhirnya, kedua pria tersebut yang dilaporkan berasal dari Palestina menaiki penerbangan Southwest Rabu malam. Tetapi mereka harus diperiksa oleh keamanan bandara dan polisi.
Khalil mengaku tidak tahu apa lagi yang harus dilakukan. Setelah di pesawat, Khalil beberapa penumpang membuatnya membuka kotak putih yang dibawanya.
"Jadi saya berbagi baklava (makanan ringan khas Turki) saya dengan mereka," katanya dikutip dari Channel NewsAsia, Sabtu (21/11).
Insiden serupa telah dilaporkan terjadi pada penerbangan domestik AS lainnya karena serangan di ibu kota Prancis Jumat lalu yang diklaim dilakukan ISIS. Kelompok militan ini juga telah membuat ancaman terhadap kota-kota AS.