Ahad 22 Nov 2015 18:01 WIB

JK Minta HMI Lebih Inisiatif dan Berbudaya Cari Dana Kongres

Suasana Kongres HMI XXIX di Labersa Hotel Pekanbaru, Riau, Ahad (22/11).
Foto: Dessy Suciati Saputri/Republika
Suasana Kongres HMI XXIX di Labersa Hotel Pekanbaru, Riau, Ahad (22/11).

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) XXIX yang diselenggarakan di Pekanbaru, Riau, menelan dana hingga Rp 3 miliar yang berasal dari dana bantuan pemerintah provinsi setempat. Belum lagi dana-dana lainnya yang bersumber dari bantuan alumni dan pihak swasta.

Wakil Presiden Jusuf Kalla yang juga mantan Ketua HMI cabang Makassar, sempat menyindir generasi HMI saat ini yang justru dinilainya kurang inisiatif dan berbudaya dalam menghimpun dana. JK pun meminta, agar pengurus HMI saat ini tidak hanya sibuk membuat dan mengajukan proposal dalam mencari dana.

"Ini sekarang, PB-nya Arief (Ketua Umum PB HMI) ini sibuk bikin proposal cari dana ke alumni," kata JK saat membuka Kongres HMI di Pekanbaru, Riau, Ahad (22/11).

Ia kemudian membandingkan cara penghimpunan dana pada zamannya. Pada masanya, HMI disebutnya lebih kreatif dalam menghimpun dana untuk menyelenggarakan kongres. Salah satunya dengan menjual kue dan membuat pertunjukan. Kue tersebut, JK mengatakan, dijualnya dengan harga yang lebih mahal kepada para alumni. (Baca Juga: JK Nilai Wajar Dana Rp 3 M untuk Kongres HMI).

"Karena berbeda zaman kita, kalau mau kongres kita berusaha cari dana, jual apa, bikin pertunjukan apa, macam-macam. Tapi tentu haruslah lebih inisiatif. Jadi tolonglah lebih inisiatif, apalagi berbicara kebudayaan, lebih berbudayalah," kata JK.

Seperti diketahui, pelaksanaan Kongres XXIX HMI di Pekanbaru mendapatkan dana bantuan dari Pemprov Riau dan DPRD Riau sebesar Rp 3 miliar dari yang diajukan sebesar Rp 5,3 miliar.

Perincian pengeluaran acara kongres terdiri atas biaya akomodasi Rp 1,2 miliar, transportasi Rp 983 juta, perlengkapan Rp 828 juta, dan keamanan Rp 220 juta. Lalu, biaya penampilan seni budaya Rp 144,5 juta, acara Rp 392 juta, administrasi kesekretariatan Rp 853 juta, dokumentasi Rp 37 juta, operasional panitia dan pimpinan sidang serta tamu undangan Rp 465 juta, dan publikasi sebesar Rp 200 juta.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement