REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jawa Timur, Tri Wahid, menyayangkan adanya aksi ancaman bom terhadap dua hotel di Surabaya pada Senin (23/11) sore. Menurutnya, tindakan tersebut telah membuat keresahan khususnya bagi masyarakat Surabaya.
"Saya meyayangkan adanya aksi teror itu, kita serahkan kepada aparat. Mereka yang berwenang dan mempunyai personel dan peralatan yang canggih untuk mengusut," tutur Tri saat dihubungi Republika.co.id, Senin (23/11).
Dua hotel yakni JW Marriot yang terletak di Jalan Embong Malang nomor 85 dan Hotel Shangrila di Jalan Mayjen Sungkono mendapat ancaman bom dari seseorang yang mengaku salah satu anggota kelompok Islamic State Iraq and Syria (ISIS).
Melalui fax yang dikirim pelaku yang mencantumkan nama 'Dani' itu mengancam akan melakukan serangan peledakan bom pada malam hari. Sebab itu, Tri berharap Kepolisian mampu mengusut tuntas dalang di balik ancaman tersebut.
"Masyarakat Surabaya jangan merasa panik, kita tetap waspada. Sekalipun itu bentuk iseng, itu harus dihukum karena sangat berbahaya, itu membuat keresahan," kata .
Selain itu, Tri juga mengatakan agar rakyat Indonesia bersatu padu dalam memberantas segala macam bentuk anarkisme dan teror. "Semua itu bisa merusak kebersamaan yang sudah terjalin di Indonesia sejak lama," katanya.
Sementara itu dari pantauan langsung di depan Hotel JW Marriot Surabaya, puluhan aparat kepolisian dari Polda Jatim, Polrestabes Surabaya, dan Polsek Tegalsari masih melakukan pengamanan dan penyisiran.