REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengaku sangat prihatin atas ketegangan antara Rusia dan Turki setelah jet Turki F-16 menembak jatuh sebuah pesawat tempur Rusia pekan lalu.
Ban mendesak pimpinan kedua negara menurunkan ketegangan saat mereka berperang melawan kelompok radikal ISIS di Suriah. Ia mengatakan, konflik antara keduanya tidak akan bermanfaat dalam memobilisasi komitmen global untuk memerangi terorisme dan ekstremisme.
Turki menembak jatuh pesawat Rusia pada Selasa lalu setelah memasuki wilayah udara Turki dan Suriah. Pesawat SU-24 tersebut juga mengabaikan peringatan yang sebelumnya telah diberikan.
Hal ini membuat Rusia geram. Meski Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengaku menyesal dan meminta maaf, namun Presiden Rusia Vladimir Putin tetap memberlakukan sanksi ekonomi.
(Baca: Umat Islam di Sydney Lebih Sering Alami Diskriminasi)