REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA—Sepuluh hari menjelang pemungutan suara pada 9 Desember mendatang, KPU Kota Surabaya masih kekurangan 2.500 lembar surat suara. Kekurangan tersebut dikarenakan adanya surat suara rusak.
Ketua KPU Surabaya Robiyan Arifin menyampaikan, kekurangan surat suara tersebut bukan perkara besar. Ia meyakinkan, proses pencetakan surat suara pengganti oleh pihak percetakan berlangsung cepat.
Surat suara dan logistik lainnya, kata Robiyan, akan mulai didistribusikan ke tempat-tempat pemungutan suara pada tangga 2 hingga 4 Desember. Ia menegaskan, semua persiapan berjalan lancar. “Persiapan teknis sudah 80 persen,” ujar Robiyan kepada Republika melalui sambungan telepon, Senin (30/11).
Robiyan optimistis, partisipasi pemilih dalam pilwali Surabaya kali ini akan lebih besar dibandingkan pilwali lima tahun lalu. Ketika itu, hanya 46 persen saja pemilik suara yang menggunakan hak mereka.
“Kali ini kami targetkan 70 persen. Kami optimistis karena partisipasi pemilih pada pileg dan pilpres lalu hampir mencapai 70 persen,” ujar Robiyan.
Robiyan mengaku yakin, perubahan peraturan yang membatasi produksi dan penyebaran alat peraga kampanye hanya ole KPU, tidak akan mengganggu target partisipasi pemilih. Ia juga meyakinkan, pilwali Surabaya kali ini akan berjalan aman seperti periode-periode sebelumnya.