REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) milik calon petahana Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana menjadi pembicaraan hangat karena disinyalir tidak sesuai dengan kondisi faktual.
Cellica di sejumlah media menyebutkan harta yang dimilikinya wajar karena sejak dulu dia sudah kaya sebelum mencalonkan diri pada tahun 2010 lalu.
“Saya sudah kaya sejak dulu. Bukan masalah berbohong dalam melaporkan harta kekayaan saat itu. Akan tetapi etikanya saya menghargai beliau (Ade Swara). Masa calon wakil bupatinya melaporkan harta kekayaannya melebihi calon bupatinya,” ucapnya.
Kali ini, Cellica pun akan maju kembali dalam pilkada 9 Desember mendatang. Tanggapan pun mengalir.
"Jika Cellica beralasan hanya karena etika tidak memasukkan hartanya semua pada tahun 2010 dianggap takut melebihi kekayaan Ade Swara, sangat tidak masuk akal sekali dan justru kejujuran Cellica patut dipertanyakan sebagai calon pemimpin. Bisa saja ini menjadi celah KPK masuk untuk melakukan penyelidikan," jelas politisi Partai Gerindra Karawang Yanto dalam rilisnya kepada Republika.co.id, Rabu (2/12).
Berdasarkan data yang diumumkan KPUD Karawang, kenaikan harta kekayaan yang cukup signifikan dari pasangan calon incumbent Cellica Nurrachadiana dari Rp 2,2 miliar pada laporan tahun 2010 menjadi Rp 37,9 miliar pada tahun 2015. Kenaikan harta diperkirakan 17 kali lipat.
Ketua Bapilu Partai Gerindra Karawang ini juga mempertanyakan klarifikasi Cellica atas jumlah kekayaannya. Sebelumnya, Cellica hanya anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dan baru menjabat Plt Bupati Karawang hanya hitungan bulan.
“Gaji dan tunjangannya sebagai Plt Bupati tidak memungkinkan mendapatkan penghasilan sebanyak itu. Kalau perlu KPK melakukan pembuktian terbalik, jangan sampai kenaikan harta kekayaan Cellica menimbulkan praduga yang tidak baik,” ujar Yanto.
Kabupaten Karawang merupakan daerah yang memiliki pasangan calon kepala daerah terbanyak di Jawa Barat, yakni terdapat enam pasangan calon bupati dan wakil bupatinya.
Berikut nama-nama pasangan calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Karawang 2015: Nace Permana dan Yeni (perseorangan), Akhmad Marjuki-TB Dedy Suwandi Gumelar (diusung Partai Hanura, PDI-P dan PBB), Cellica Nurrachadiana-Ahmad Zamakhsari (dari Partai Demokrat, PAN dan PKS), Daday Hudaya-Edy Yusuf (perseorangan / Independen), Nanan Taryana-Asep Gustian (perseorangan), dan Saan Mustopa-Iman Soemantri (Partai Golkar, Gerindra dan Partai NasDem).
Calon bupati yang memiliki kekayaan tertinggi kedua ialah Akhmad Marjuki, yakni sekitar Rp33,3 miliar dan calon wakilnya, Dedi S Gumelar memiliki kekayaan Rp 13,4 miliar.
Selanjutnya, calon bupati Nace Permana memiliki harta kekayaan sekitar Rp4 miliar dan calon wakilnya Yeni harta kekayaannya mencapai Rp2,1 miliar.
Kemudian, calon bupati Daday Hudaya dilaporkan memiliki harta kekayaan sekitar Rp13,9 miliar dan wakilnya Edy Yusuf menyampaikan total kekayaannya sekitar Rp12,2 miliar. Calon bupati lainnya, Nanan Taryana memiliki harta kekayaan sekitar Rp2,1 miliar dan wakiknya Asep Agustian memiliki kekayaan sebesar Rp4,3 miliar.
Terakhir calon bupati Saan Mustopa dari Partai Golkar, Gerindra dan Nasdem menyampaikan harta kekayaannya sekitar Rp4,7 miliar. Sedangkan wakilnya, Iman Sumantri harta kekayaannya hanya mencapai Rp1,8 miliar.