REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON --Sebuah studi yang dilakukan oleh ahli akademik menemukan sebuah fakta menarik. Mereka mendapati ada 300 warga Amerika Serikat yang menjadi pendukung online aktif ISIS.
Program Universitas George Washington mengenai ekstremisme mengatakan dalam studi, jumlah orang Amerika yang pasif mengonsumsi propaganda ISIS menyentuh angka ribuan, meski mereka belum tentu pendukung ISIS.
Dilansir Reuters, Rabu (2/12), Twitter adalah sarana pilihan yang paling banyak digunakan warga AS pendukung ISIS. Aktivis dan simpatisan ISIS asal Amerika juga menggunakan media sosial lainnya, mulai dari forum terbuka Facebook, Google+, dan Tumblr untuk digunakan sebagai aplikasi pesan rahasia, termasuk Kik, Telegram, Surepost dan The Dark Web.
Pendukung ISIS Amerika secara online ini cukup aktif dan 'berisik untuk mempromosikan ISIS. Sementara yang lain bertindak sebagai corong. Penelitian juga mengatakan aktivis ISIS telah membantu menyusun 'Inovasi unik' di pesan militan.
Hal ini melibatkan penciptaan akun yang digunakan sebagai corong, yang menungkinkan aktivis untuk memperkenalkan aku baru pro-ISIS kepada masyarakat dan mempromosikan rekening baru, yang dibuat pengguna yang sebelumny diblok, yang memungkinkan mereka untuk cepat mendapatkan kembali status pra-suspensi mereka.
Baca juga:
6 Bukti Perubahan Iklim Benar-Benar Terjadi
Kabinet Jerman Setuju Operasi Anti-ISIS di Suriah
Mein Kampf Adolf Hitler akan Diterbitkan Kembali