Kamis 03 Dec 2015 09:37 WIB

Sarapan Jadi Rahasia Sukses Ricky Soebagdja

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Peraih medali emas di SEA Games 1994 dan 1998, Ricky Soebagdja.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Peraih medali emas di SEA Games 1994 dan 1998, Ricky Soebagdja.

REPUBLIKA.CO.ID, Salah satu rahasia sukses legenda bulu tangkis Indonesia, Ricky Soebagdja adalah perhatian dan perawatan dari orang tuanya terutama sang bunda. Ia mengaku sejak kecil ibunda Ricky selalu memperhatikan kebutuhan nutrisinya setiap hari.

Kala itu ibu Ricky sangat memperhatikan asupan nutrisi untuknya. Apalagi sejak kecil ia sudah menunjukkan bakat dalam bidang olahraga yaitu sepakbola. Ia rajin berlatih. Ricky juga gemar berlatih bulu tangkis seminggu sekali dan ternyata akhirnya ia terjun di dunia bulu tangkis.

“Saya dulu sangat aktif, ibu selalu perhatikan makanan yang saya konsumsi. Walaupun saat saya kecil saya tidak tahu mengenai kalori dan kandungan gizi, yang saya tahu hanya makanan enak saja. Tapi saya akhirnya sudah terbiasa dengan kebiasaan makan sehari-hari dimana orang tua saya mencoba memberikan makanan empat sehat lima sempurna. Itulah peran orang tua,” jelasnya.

(baca: 5 Makanan yang Harus Dihindari Saat Sarapan)

Menurutnya, sejak kecil ia sudah dibiasakan oleh ibu untuk menjalani gaya hidup dengan pola makan yang sehat dan seimbang. Sehingga, ketika ia memutuskan menjadi atlet profesional, tubuhnya sudah siap melakukan segala aktivitas.

Walaupun begitu, menurut Ricky kebiasaan ini harus dilakukan secara berkesinambungan. Karena tidak mungkin sekali minum susu akan kuat. “Hingga kini akhirnya Alhamdulillah saya tidak pernah sakit,” ungkapnya.

Ayah dari satu anak berusia 14 tahun mengatakan kebiasaan baik saat kecil itu, ia turunkan pada anaknya dengan membiasakan dia untuk sarapan pagi dan mengonsumsi minuman bergizi agar siap menjalani hari untuk meraih cita-cita.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement