Senin 07 Dec 2015 07:18 WIB

Muslim AS Galang Dana untuk Keluarga Korban San Bernardino

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Masyarakat meletakkan tanda simpati terhadap korban penembakan San Bernardino di California, Sabtu (5/12).
Foto: Reuters
Masyarakat meletakkan tanda simpati terhadap korban penembakan San Bernardino di California, Sabtu (5/12).

REPUBLIKA.CO.ID, SAN BERNARDINO -- Komunitas Muslim di San Bernardino mengumpulkan hampir 30 ribu dolar AS dalam dua hari terakhir untuk keluarga korban penembakan pada Rabu, Ahad (6/12). Insiden penembakan di pusat layanan sosial itu menewaskan 14 orang dan melukai 17 orang lainnya.

Komunitas muslim mengeluarkan inisiatif Muslim United for San Bernardino pascainsiden. Mereka mencari 50 ribu dolar AS untuk membantu kebutuhan keluarga korban.

"Jika jumlahnya melebihi target 50 ribu dolar AS, kami bisa membantu mereka dalam jangka panjang atau mendonasikannya pada pusat regional tempat penembakan terjadi," kata kelompok Muslim, dikutip Aljazirah.

Inisiatif ini diluncurkan pada Jumat oleh Faizal Qazi, presiden MiNDS dan Tarek El Messidi, seorang pengusaha sosial penting Islam. MiNDS adalah sebuah organisasi amal yang berbasis di California selatan.

Muslim United for San Bernardino juga didukung oleh beberapa kelompok Muslim lain. Termasuk Islamic Shura Council of Southern California (ISCSC) dan Council of American Islamic Relation (CAIR).

Beberapa waktu lalu, polisi mengumumkan bahwa pelaku penembakan beragama Islam. Qazi mengatakan pada Aljazirah bahwa dana dikumpulkan sebelum polisi mengumumkan pelaku.

Pendanaan juga tidak bermaksud untuk mencegah sentimen negatif pascainsiden. "Mereka yang menderita adalah orang kita dan ini tidak hanya kewajiban tapi juga tanggung jawab untuk menunjukan solidaritas," kata Qazi.

Menurutnya, kampanye dana sosial itu berawal sehari setelah insiden atas permintaan tokoh-tokoh Muslim yang kemudian berkembang jadi kampanye nasional.

Ketua ISCSC, Muzammil Siddiqi meminta Muslim ikut berkontribusi. "Kita bersama mereka tidak hanya dalam bentuk simpati atau bela sungkawa, tapi juga aksi kebaikan," katanya.

Muslim California selatan mengatakan mereka hancur ketika mengetahui bahwa pelaku dibalik penembakan massal itu beragama sama dengan mereka. Mereka khawatir akan ada serangan lain menyerang komunitas minoritas itu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement