REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Bidang Kerukunan Umat Beragama Majelis Ulama Indonesia (MUI) Yusnar Yusuf mengimbau kepada umat Islam untuk menggunakan hak pilihnya dalam gelaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak. Yusnar mengatakan, pilkada merupakan momen demokrasi yang penting dan menentukan masa depan bangsa.
"Jangan sampai tidak memilih walaupun tidak suka dengan kandidatnya," ujar Yusnar ketika dihubungi Republika, Senin (7/12).
Ketua Umum Al Washliyah itu menyebut, saat ini ada skenario supaya umat Islam benci dengan pemerintahnya. Ia mengatakan, jika terjebak dalam skenario itu, justru umat Islam yang akan merugi. "Jangan ada yang golput," tegas Yusnar.
Dengan mengikuti Pilkada, ujar Yusnar, artinya umat Islam telah menunaikan tanggung jawab terhadap negara. Terkait dengan kriteria pemimpin yang ideal, Yusnar mengimbau masyarakat untuk memilih pemimpin yang sayang kepada rakyat.
"Tuhan itu maha pengasih dan penyayang. Kalau sayang rakyat pasti akan perjuangkan kepentingan rakyat," ungkapnya.
Oleh karena itu, Yusnar mengimbau masyarakat untuk mengecek kredibilitas calon pemimpin pilihannya. Setelah itu, ia meminta pilih yang pemimpin yang memiliki perhatian paling tinggi pada rakyat.
"Nah, jadi hindari itu praktik-praktik serangan malam, serangan fajar, dan sebagainya itu," ujar Yusnar. n Ahmad Fikri Noor