Selasa 08 Dec 2015 09:46 WIB

Giliran PM Irak Tuding Turki Terlibat Bisnis Minyak ISIS

Para militan ISIS (ilustrasi).
Foto: AP
Para militan ISIS (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Perdana Menteri Irak Haider Al-Abadi pada Senin (7/12) mengatakan kelompok ISIS menyelundupkan sebagian besar minyak mentah miliknya melalui Turki. Satu pernyataan dari kantornya mengatakan Al-Abadi menekankan pentingnya untuk menghentikan penyelundupan minyak oleh Daesh (nama ISIS dalam Bahasa Arab, Red).

Komentar Al-Abadi dikeluarkan selama pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier, yang melakukan kunjungan resmi ke Baghdad untuk membahas hubungan timbal-balik dan perang melawan kelompok ISIS.

Memburuknya hubungan antara Irak dan Turki terjadi saat Baghdad menuduh Ankara mengirim tambahan tentara dalam misi pelatihan ke Irak Utara tanpa izin dari Baghdad. Laporan sebelumnya mengatakan satu batalion latih Turki dengan dilengkapi kendaraan lapis baja dikerahkan di dekat Kota Mosul, sekitar 400 kilometer di sebelah utara Baghdad. Tujuannya ialah memberi pelatihan kepada kelompok paramiliter Irak untuk melawan kelompok gerilyawan ISIS.

Menurut pernyataan itu, Al-Abadi mengatakan kepada Seinmeier bahwa penggelaran tentara Turki di dalam wilayah Irak ditolak, sebab itu dilakukan tanpa izin dari Pemerintah Irak, yang menganggapnya pelanggaran atas kedaulatan Irak, demikian laporan kantor berita Xinhua.

Pasukan, tank, dan artileri Turki dikirim ke Nineveh, provinsi besar di Irak Utara. Mosul, Ibu Kota Provinsi Nineveh, telah berada dalam kekuasaan ISIS sejak Juni 2014.

Sebelumnya Rusia menuduh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan keluarganya terlibat dalam perdagangan minyak ISIS. tapi Erdogan menuduh balik Rusia, dan menyatakan pada kenyataannya Rusia lah yang terlibat dalam penyelundupan minyak dengan ISIS.

Pada Sabtu (5/12), Baghdad menuntut Turki segera menarik pasukannya, yang dikerahkan secara tidak sah ke Irak, yang sedang berusaha menegakkan kedaulatan saat menerima bantuan asing melawan kelompok ISIS.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement