REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Kapolda Bali Irjen Pol Sugeng Priyanto menegaskan, tidak ada sarang ISIS di Bali, bahkan tidak ada desa syariah di Bali. Hal itu kata Sugeng, jangan dihembus-hembuskan atau diopinikan, karena bisa menimbulkan kesalahfahaman. "Saya tegaskan, bahwa tidak ada sarang ISIS di Bali. Kondisi masyarakat Bali aman dan kondusif," kata Sugeng di Denpasar, Selasa (8/12).
(Baca Juga: Kapolda: Tidak Ada Sarang ISIS di Bali).
Terkait desa wisata syariah, Kapolda mengaku telah bertemu dengan pimpinan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Bali, Dadang Hermawan. Dia kemudian menanyakan masalah Desa Wisata Syariah. Kapolda mengatakan Dadang menyebutkan bahwa MES tidak punya pikiran untuk membentuk Desa Wisata Syariah.
Menjawab pertanyaan terkait kasus Desa Candikuning, Tabanan Bali, Kapolda menyebut masalahnya telah ditangani oleh Polres Tabanan. Sebagaimana merebak di media sosial, masyarakat Candikuning tersinggung desanya disebut sebagai sarang ISIS. Kasus yang dimaksud adalah cemoohan oleh sekelompok orang yang mengarah pada tuduhan terhadap desa Muslim di tepi Danau Beratan, Bedugul, itu dikatakan sebagai sarang ISIS.
Salah seorang tokoh masyarakat Candikuning, Bedugul, Chairil Anwar, mengatakan, masayarakat Candikuning tidak bisa menerima desanya dikatakan sebagai sarang ISIS. Selama ini sebutnya, ummat Islam di Candikuning bersama ummat Hindu saling bahu membahu membangun pariwisata di Bedugul.
"Mengapa kami difitnah sekeji itu. Kami semuanya bersama-sama senantiasa menjaga kawasan Bedugul tetap aman. Jadi jangan dirusak dengan pernyataan pribadi yang provokatif dan tidak bertanggungjawab," kata Chairil.