Jumat 11 Dec 2015 19:45 WIB

ISIS Hasilkan Rp 7 Triliun dari Perdagangan Minyak

Gerilyawan ISIS
Foto: EPA/Mohammed Jalil
Gerilyawan ISIS

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) menghasilkan lebih dari 500 juta dolar AS atau sekitar tujuh triliun rupiah dari perdagangan minyak.

Pejabat kementerian keuangan AS Adam Szubin mengatakan kepada BBC, Jumat (11/12), konsumen utamanya adalah pemerintah Presiden Bashar Assad. ISIS juga menjarah hingga satu miliar dolar AS dari sejumlah bank di wilayah yang dikuasainya.

(Baca: Kepala Keuangan ISIS Tewas dalam Serangan Udara di Irak)

Koalisi AS mengebom sasaran ISIS, termasuk fasilitas minyak di Suriah dan Irak selama lebih dari satu tahun.

"Keduanya saling menyerang, tapi mereka (ISIS dan pemerintah Suriah) terlibat perdagangan bernilai jutaan dolar," kata Szubin, dikutip Reuters.

ISIS diperkirakan menghasilkan 40 juta dolar AS dari perdagangan minyak, termasuk pembeli dari Turki. Sumber lain pendanaan ISIS adlaah memeras penduduk di wilayah kekuasaannya.

Memotong sumber pendanaan ISIS menjadi kunci utama strategi koalisi AS untuk mengalahkan ISIS. Szubin mengatakan, tidak seperti kelompok teroris lainnya, ISIS tidak bergantung pada pendanaan dari donor asing. ISIS mampu menghasilkan uang sendiri.

Baca juga:

Turki tidak akan Tarik Pasukan dari Irak

5 Hal Paling Kasar yang Terlontar dari Mulut Trump

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement