REPUBLIKA.CO.ID,  PURWOKERTO -- Data jumlah pasien thalassemia di Indonesia, tercatat kurang lebih 6.600 pasien terdaftar. Dari jumlah itu, sekitar 300-350 pasien ada di wilayah Kabupaten Banyumas.

''Jumlah kasus di Banyumas ini boleh dikatakan termasuk cukup tinggi. Padahal jumlah itu merupakan data terakhir tahun 2012,' kata anggota litbang Yayasan Thalasemia Banyumas, Dr dr Lantip Rujito MSi Med, yang juga staf pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Senin (14/12).

Bahkan dia menyebutkan, dibandingkan posisi tahun 2009, data jumlah penderita thalasemia di Kabupaten Banyumas tahun 2012 mengalami peningkatan yang signifikan.

Pada tahun 2009, jumlah penderita waktu itu masing kurang lebih 60 pasien. ''Dengan demikian, jumlah penderita di tahun 2015 ini kemungkinan sudah mengalami penambahan lagi,'' katanya.

Menurut dokter Lantip, tingginya pertumbuhan jumlah penderita thalasemia di Kabupaten Banyumas, disebabkan jumlah warga pembawa sifat atau warga yang secara genetik dapat menurunkan penyakit ini, tergolong cukup tinggi.

Penelitian yang dilakukan bersama antara FK Unsoed, PMI, dan RSU Banyumas, mendapatkan data bahwa angka pembawa sifat thalassemia di Banyumas mencapai 8 persen dari jumlah penduduk.

''Prosentasi ini tentu menjadi angka yang cukup tinggi untuk suatu penyakit genetik. Apalagi bagi penyakit yang penanganannya cukup berbahaya,'' jelasnya.