Rabu 16 Dec 2015 16:20 WIB

Harga Sayur Mayur Terus Melonjak

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Karta Raharja Ucu
Pedagang tertidur diantara sayur mayur di pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Kamis (23/7).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Pedagang tertidur diantara sayur mayur di pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Kamis (23/7).

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Menjelang libur akhir tahun, harga kebutuhan sehari-hari di tingkat eceran Kabupaten Banyumas terus mengalami kenaikan. Kenaikan yang paling menonjol, terutama untuk berbagai jenis sayur mayur.

Kondisi itu banyak dikeluhkan ibu rumah tangga. "Kalau harga beras memang masih stabil. Tapi harga sayur mayur, kenaikkan harganya luar biasa. Bahkan kenaikannya sudah berlipat-lipat dibanding kondisi normal," kata Endang, warga Sawangan Kecamatan Purwokerto Timur, Rabu (16/12).

Endang menyebutkan, hampir semua jenis sayur seperti sayur kangkung, kol, kacang panjang, bayam, daun bawang dan tomat, semuanya mengalami kenaikan. Termasuk bumbu seperti bawang merah, bawang putih dan cabe juga mengalami kenaikan.

"Sayur kangkung yang dalam kondisi normal dijual Rp 2.000 per ikat isi 10 batang, sekarang baik jadi Rp 5.000 untuk 15 batang. Jenis sayuran lainnya juga mengalami kenaikan harga yang sama," ujar dia.

Dari pantauan di Pasar Wage yang merupakan pasar induk di Kota Purwokerto, harga cabe rawit, cabe merah, bawang putih dan bawang merah, dalam tiga hari terakhir mengalami kenaikan cukup tinggi. Cabe rawit yang semula dijual Rp 26 ribu per kg, saat ini naik menjadi Rp 32-33 ribu per kg. Sedangkan cabe merah, dijual seharga Rp 34 ribu per kg.  

Menurut Soimah (31 tahun), pedagang sayur di pasar tersebut, harga bawang merah dan bawang putih sejak tiga hari terakhir memang mengalami kenaikan. Lima hari lalu, dia masih menjual bawang merah seharga Rp 19 ribu, namun saat ini sudah naik menjadi Rp 29 ribu.

"Dari pemasoknya, harga bawang merah memang terus mengalami kenaikan. Saya hanya mengikuti pemasoknya saja," ucap dia.

Sedang, harga wortel tingkat eceran dijual bervariasi antara Rp 10  ribu per kg sebelumnya sempat Rp 16 ribu per kg. Ditingkat petani wortel dijual Rp 8.000 per kg saat panen wortel di petani hanya dihargai Rp 3.000 per kg.

Slamet (45), pedagang sayur lainnya, menyebutkan kenaikan cukup tinggi juga terjadi pada sayur daun bawang. Saat ini, harga daun bawang mencapai Rp 13 ribu per kg. Padahal dalam kondisi normal, hanya dijual seharga Rp 3.500 per kg.

"Tomat juga mengalami kenaikan sangat tinggi. Dalam kondisi normal tomat hanya dijual Rp 3.000 per kg, sekarang naik menjadi Rp 12 ribu," kata dia.

Sedangkan untuk beras, daging ayam maupun daging sapi, harganya masih relatif stabil. Di pasar tersebut, beras medium IR 64 dijual seharga Rp 9.000 hingga Rp 9.300 per kg, daging ayam potong  Rp 32 ribu per kg, dan daging sapi bertahan Rp 108 per kg.

Dia memperkiraka, harga sayuran-mayur tersebut akan terus mengalami kenaikan hingga awal Januari mendatang. Hal ini karena suplai dari sentra penghasil sayur mengalami penurunan, akibat kemarau panjang beberapa waktu lalu, dan curah hujan yang terus terjadi.

"Kemarau panjang beberapa waktu lalu telah menyebabkan petani tidak bisa menanam. Sedangkan musim hujan sekarang, justru menyebabkan banyak tanaman petani membusuk," ucap dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement