REPUBLIKA.CO.ID, SAMPANG -- Sebanyak 95 anak di Kabupaten Sampang, Jawa Timur, terdata menderita gizi buruk selama 2015. Kepala Seksi Gizi Dinas Kesehatan setempat, Siti Hajar Dewantari mengatakan para penderita gizi buruk ini umumnya berusia antara usia 0 hingga 5 tahun.
Menurutnya, jumlah ini tergolong masih sangat tinggi. "Karena harapan pemerintah anak menderita gizi buruk tidak ada lagi," uajrnya Jumat (18/12).
Hanya saja, jika dibanding pada 2014, angka anak yang menderita gizi buruk di Sampang itu jauh lebih rendah. Dewantari mengatakan pada 2014 angka gizi buruk di Sampang mencapai 144 orang, tersebar di 14 kecamatan yang ada di wilayah itu.
Ia menjelaskan, pemkab melalui Dinkes Sampang akhirnya membuat program khusus, yakni memberikan bantuan gizi kepada anak-anak balita dan ibu hamil melalui pos pelayanan terpadu (posyandu) yang ada di masing-masing desa. "Program itu memberikan makanan tambahan, seperti makanan ringan bergizi dan susu, serta telur," katanya.
Hasilnya, dia mengatakan memang cukup dirasakan, yakni terjadi penurunan angka gizi buruk dari tahun lalu sebanyak 144 orang menjadi 95 orang pada 2015 ini. Program lain yang dicanangkan pemerintah untuk menekan angka gizi buruk ialah program keluarga harapan (PKH). Program ini memberikan bantuan pengobatan dan pemeriksaan kesehatan bagi ibu-ibu hamil.
Selain itu Dinkes juga gencar melakukan sosialisasi tentang pentingnya makan makanan bergizi bagi para ibu-ibu hamil dan menyusui.