Jumat 18 Dec 2015 23:41 WIB

TNI Prioritaskan Penataan Pulau Terluar

Rep: c15/ Red: Teguh Firmansyah
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (kiri) berdiskusi Kepala BNPT Saud Usman Nasution (kanan) mengikuti rapat terbatas membahas penanganan radikalisme ISIS, di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (16/12).
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (kiri) berdiskusi Kepala BNPT Saud Usman Nasution (kanan) mengikuti rapat terbatas membahas penanganan radikalisme ISIS, di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (16/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo mengatakan prioritas TNI 2016 mendatang adalah menyelesaikan penataan pertahanan di pulau terluar dan perbatasan Indonesia. Prioritas ini disimpulkan dari hasil Rapim TNI yang di selenggarakan Rabu (16/12) hingga Jumat (18/12).

Gatot mengatakan, penataan ini harus segera diselesaikan. Penataan pertahanan ini meliputi sinkronisasi komunikasi antarstaff Angkatan. Nantinya, kinerja integrasi menjadi salah satu cara untuk meningkatkan pertahanan di wilayah perbatasan dan pulau terluar.

"Target kita tahun depan semuanya beres. Ini jadi evaluasi. Apa yang kurang kita benahi di tahun depan," ujae Gatot saat ditemui Republika.co.id di Mabes TNI, Cilangkap, Jumat (18/12).

Gatot mengatakan tak perlu penambahan pasukan. Saat ini ia hendak memaksimalkan semua pasukan yang ada. Namun, disisi lain Gatot hendak mengedepankan teknologi dan sistem yang memang dibuat untuk menjaga daerah terluar dan terdepan tersebut.

Nantinya menurut Gatot melalui sistem drone dan koneksi integrasi antarstaff bisa lebih efektif, selain mengeposkan beberapa personel di daerah perbatasan.

Ia berharap melalui mekanisme ini nantinya jika ada sesuatu terjadi di perbatasan baik Staff Angkatan Laut, Udara dan Darat bisa langsung mengetahui dan berhak menginstruksikan pengamanan. "Saya sudah instruksikan kepada seluruhnya untuk siap dan meningkatkan kapasitasnya masing masing," ujar Gatot.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement