REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Kantor media Sky News menemukan bukti bahwa Rusia menyembunyikan angka kematian personil militernya di Suriah, Senin (21/12). Militer Moskow disebut-sebut telah melakukan upacara pemakaman namun sedikit informasi.
Rusia telah melakukan penempatan militernya tanpa gembar-gembor. Pekan lalu, Presiden Vladimir Putin mengejutkan banyak pihak dengan mengatakan bahwa Moskow menerjunkan pasukan di Ukraina timur.
"Orang-orang berurusan dengan banyak tugas dalam dunia militer," kata Putin.
Ia tidak pernah menyebutkan informasi apa pun sebelum beberapa personil militer kedapatan tertangkap di Ukraina. Sky News menemukan banyak bukti operasi tentara Rusia di Ukraina melalui pesan-pesan di media sosial.
Sejumlah informasi diperoleh dari pemakaman tentara yang tewas. Berdasarkan informasi ini, konon Rusia melakukan teknik yang sama dengan operasi di Suriah. Berdasarkan informasi dari blogger investigasi yang dipimpin Ruslan Leviev, tim Sky News bepergian ke desa kecil dekat Belarus.
Tepatnya Paltso, untuk menyelidiki kematian pasukan khusus Fyodor Zhuravlyov. Ia dimakamkan di sebuah desa tiga pekan lalu. Pihak militer tidak memberitahu keluarganya terkait penyebab kematian Zhuravlyov.
Berdasarkan informasi rahasia, Zhuravlyov dikabarkan tewas di Suriah dan ia tidak sendiri. Sejauh ini, Rusia hanya mengakui tiga kematian di sana. Mereka adalah pilot jet yang ditembak Turki dan marinir yang beroperasi dalam menyelamatkan jet Rusia.
Ada beberapa laporan yang menunjukan jumlah signifikan kematian personil militer. Meski demikian, laporan-laporan tersebut ditolak oleh Kementerian Pertahanan Rusia.