REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Sebagai pimpinan baru Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Inspektur Jenderal (Irjen) Basaria Panjaitan mengaku saat ini KPK masih merumuskan rencana ke depan untuk menghadapi para koruptor di Indonesia. Dalam kepemimpinannya nanti, Ia akan melibatkan semua pihak terkait, termasuk dari unsur polisi.

"Rencana ke depan masih sedang kita rumuskan bersama. Pada dasarnya penindakan dan pencegahan dilakukan secara bersamaan dengan melibatkan instansi terkait, polisi dan Jaksa serta peran serta masyarakat," kata Basaria kepada  Republika.co.id, di Jakarta, Kamis (21/12).

Perempuan pertama dari unsur kepolisian yang terpilih menjadi pimpinan KPK tersebut baru dilantik oleh presiden Jokowi untuk periode 2015-2019 bersama empat orang lainnya Senin (21/12) kemarin. Ia terpilih setelah Komisi III DPR melakukan voting untuk menentukan lima pimpinan KPK.

Keempat pimpinan KPK terpilih lainnya tersebut, yaitu Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintahan Agus Rahardjo, staf ahli Kepala BIN Saut Situmorang, akademisi Universitas Hasanuddin Laode Muhammad Syarif, dan Hakim Ad Hoc Tipikor PN Jakarta Pusat Alexander Marwata.

Wakil ketua KPK berumur 58 tahun tersebut, juga tercatat sebagai perempuan pertama yang berpangkat Inspektur Jenderal di dalam sejarah Kepolisian Negara Republik Indonesia. Karena itu, masyarakat berharap Basaria mampu membawa angin segar di KPK.

Ikuti Whatsapp Channel Republika