Selasa 29 Dec 2015 20:01 WIB

Australia Hadapi Ancaman Krisis Superbug Penyakit Raja Singa

Red:
Bakteri gonore
Foto: www.news-medical.net
Bakteri gonore

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Para pakar mengingatkan warga Australia menghadapi krisis superbug penyebab penyakit raja singa atau gonore. Dikhawatirkan infeksi penyakit menular seksual ini tidak bisa lagi diobati karena telah resisten terhadap antibiotik.

Kasus penyakit gonore di kalangan warga Australia jumlahnya meningkat hingga lebih dari 60 persen dalam periode antara 2008 hingga 2013.
 
Di masa lalu, penyakit ini bisa diobati dengan obat antibiotik  sederhana yang diminum oleh pasien. Namun  Presiden Masyarakat Australasia untuk Penyakit Menular, Cheryl Jones mengatakan kondisi saat ini menyebabkan pendekatan serupa  tidak lagi menjamin bisa menyembuhkan penyakit gonore.
 
"Kami secara aktif memonitor tingkat efektivitas antibiotik  terhadap gonococcus (bakteri penyebab gonore) di Australia dan sangat jelas isu ini terus meningkat dan menjadi semakin mengkhawatirkan,” kata Professor Jones.
 
"Baru-baru ini kami menghadapi wabah gonore di Newcastle dan strain gonococcus di Australia memiliki tingkat resistensi yang sangat tinggi terhadap obat antibiotic lini pertama yang biasa kita gunakkan,” 
 
Menurut Professor Jones, strain penyakit gonore yang resisten terhadap antibiotik ini lebih banyak ditemukan di kawasan padat penduduk di Australia dan telah berevolusi menjadi Superbug yang resisten terhadap obat.
 
"Untungnya bagi Australia dikawasan terpencil dan di daerah, bentuk penisilin oral masih efektif,” katanya.
 
"Tapi di kota-kota besar antibiotik oral tersebut sudah tidak bisa lagi diandalkan – dan ini tren yang kami pantau juga terjadi di Pasifik Barat,”

Laporan Program Pemantauan Gonore dari Departemen Kesehatan Australia menyatakan kasus penyakit raja singa atau kencing nanah di Australia meningkat sebesar 60 persen.

 
Mayoritas kasus terjadi di kawasan Australia Timur yang meliputi Victoria, NSW dan Queensland. Namun angka tertinggi terjadi di kalangan warga pribumi Aborijin yang berdomisili di Northern Territory dan juga Australia Barat.
 
Professor Jones mengatakan kondisi ini memaksa dokter memberikan pasien Gonore dengan suntikan antibiotik jenis lain yang harganya lebih mahal.
 
Namun dia mengatakan ada kekhawatiran yang berkembang kalau penyakit Gonore dapat berevolusi menjadi resistan terhadap pengobatan antibiotic tahap lanjut ini juga.
 
Mengatasi hal ini Professor Jones menilai mempertahankan perilaku seksual yang sehat merupakan cara terbaik untuk mencegah penularan penyakit ini.
 
"Untuk kasus khusus seperti ini, mencegah lebih baik daripada mengobati,”
 
Strain bakteri gonore yang resistan terhadap antibiotik baru-baru ini juga ditemukan di Inggris dan memaksa otoritas kesehatan Inggris menerbitkan peringatan bagi petugas medis dan farmasi di seluruh Inggris mengenai hal ini.
 
Sejak tahun 2011, Pemerintah Inggris dan sejumlah negara lain telah memberlakukan kebijakan pengobatan ganda antibiotic untuk mengobati pasien gonore yakni dengan antibiotic suntik dan juga oral.
 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement