Rabu 30 Dec 2015 13:53 WIB

Ketua MKD: Integritas Anggota DPR Agak 'Belepotan' Pada 2015

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Bilal Ramadhan
Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) Surahman Hidayat (kedua kiri), bersama Wakil Ketu MKD Junimart Girsang (kedua kanan), Sufmi Dasco Ahmad(kanan), Kahar Muzakir (kiri)memimpin sidang putusan terkait pelanggaran etik Ketua DPR Setya Novanto di Kompleks P
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) Surahman Hidayat (kedua kiri), bersama Wakil Ketu MKD Junimart Girsang (kedua kanan), Sufmi Dasco Ahmad(kanan), Kahar Muzakir (kiri)memimpin sidang putusan terkait pelanggaran etik Ketua DPR Setya Novanto di Kompleks P

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MKD DPR Surahman Hidayat sedikit memberikan refleksi akhir tahun, terhadap lembaga DPR. Ia menyatakan, selama 2015, integritas anggota DPR terbilang kurang memuaskan, seiring dengan hiruk-pikuk yang terjadi selama ini.

''(Anggota DPR) Yang lalu kan integritasnya agak belepotan sedikit. (Kami) tekankan 2016 integritasnya tidak terbelah,'' kata Surahman, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (30/12).

Untuk ke depan, kata dia, tentu masa depan itu bagian dari yang tak terpisahkan dari masa sebelumnya. Ia meminta semau anggota DPR harus berkaca terhadap yang terjadi. Kalau ada yang kurang bagus harus diperbaiki. Politisi PKS itu meminta, agar anggota dewan menjadikan tahun baru ini dengan wajah baru, semangat baru, komitmen baru, integritas yang utuh.

''2015 ini khususnya di akhir Desember sangat ramai, hiruk-pikuk. Hiruk-pikuknya bukan dengan hal menggembirakan, tapi kurang menggembirakan,'' ucap dia.

Meski demikian, dirinya tetap mengembalikan masalah integritas kepada pribadi masing-masing. Apakah anggota dewan hanya ingin membuat kegaduhan atau membuat suatu prestasi sesuai dengan tupoksi. ''Kegaduhan masa lalu tak bisa di cut off karena masih ada sisa-sisa, biarlah,'' tuturnya.

Ia menjelaskan, MKD ditugaskan untuk lebih mengedepankan upaya pencegahan. Namun intinya, harus ada komitmen dengan etika berdasarkan kode etik, dan tugas MKD adalah untuk mengingatkan kembali kepada seluruh anggota.

Pengalaman 2015 akhir menjadi pengalaman yang poisitif dalam arti memberi dampak positif dalam rangka refleksi diri. ''Saya tentu akan mengajak teman-teman di MKD untuk mengambil pembelajaran dari kegaduhan Desember tahun 2015,'' ujarnya.

Oleh karena itu, pihaknya akan menginventarisir masukan para tokoh dan pengamat. Bahkan, Surahman menuturkan, bisa saja nanti MKDmengundang pimpnan masing-masing fraksi, agar pada 2016 DPR dapat maju bersama.

''Kita kumpulin ada berapa kritik masukan. Itu penting. Kita mohon kepada fraksi membantu kinerja MKD, lalu setelahnya ke komisi dan AKD yang lain,'' terang dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement